750 Ibu Hamil Kabupaten Probolinggo Senam Yoga Bersama

Sedikitnya 750 orang ibu hamil lakukan senam yoga.(Wap)

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Sedikitnya 750 orang ibu hamil perwakilan dari 33 puskesmas se-Kabupaten Probolinggo mengikuti senam yoga untuk ibu hamil (bumil) bersama di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan. Senam yoga untuk bumil ini dilakukan digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo untuk menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Asyari, perwakilan Dinkes Provinsi Jawa Timur Susri Rahayu, Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono, Ketua IDI Kabupaten Probolinggo dr Yessi Rahmawati, Ketua IBI Kabupaten Probolinggo Nuryati, Ketua PPNI Kabupaten Probolinggo Mujoko serta direktur rumah sakit (Waluyo Jati, Tongas, Wonolangan, Graha Sehat dan Rizani).
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Shodiq Tjahjono, Selasa 21/11 mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir.
“Disamping meningkatkan peran suami terhadap istrinya yang sedang hamil,” ungkapnya.
Menurut Shodiq, kematian bayi di Kabupaten Probolinggo saat ini sudah turun dari tahun sebelumnya. Tahun 2016 ada 223 kematian bayi, tahun 2017 sampai bulan Nopember minggu ke-2 sebanyak 159 bayi. Dan kematian ibu tahun 2016 sebanyak 20 dan tahun 2017 sebanyak 13 ibu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu upaya penurunan jumlah kematian ibu dan bayi,” tegasnya.
Hanya saja terang Shodiq, pihaknya mengakui bahwa saat ini masih mempunyai PR (Pekerjaan Rumah, Red) yang sangat penting yaitu bayi dengan BBLR 5,8% di Kabupaten Probolinggo masih cukup tinggi, dari tahun ke tahun baik.
“Kalau bayi itu tidak mendapatkan perawatan dan asupan gizi yang baik, akan menjadi stunting (pendek). Tahun 2017 di Kabupaten Probolinggo anak stunting 28,42%. Oleh karena itu dengan kegiatan ini salah satunya meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan gizi ibu hamil,” terangnya.
Sementara bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari mengatakan kepedulian dari beberapa pihak terhadap kondisi kesehatan ibu dan anak yang ada di Kabupaten Probolinggo, baik dari pemerintah maupun swasta dari tiga pilar (babinkamtibmas, babinsa dan kepala desa/lurah), termasuk peranan keluarga untuk mendukung keselamatan ibu hamil sampai melahirkan tentu sangat dibutuhkan.
“Budaya sarapan pagi sebelum jam 7 pagi merupakan pola makan yang paling penting bagi ibu hamil untuk meningkatkan kualitas kehamilannya dan meningkatkan kualitas janin yang dikandungnya sehingga kehamilan dan persalinannya menjadi lebih baik dan bayi yang dilahirkan diharapkan memiliki berat badan diatas 2500 gram yang menunjukkan penerus kita lebih berkualitas, ” ungkapnya.
Kepada ibu hamil dan suami yang mendampingi, Tantri mengharapkan mudah-mudahan diberikan kelancaran dalam proses persalinannya. “Saya sangat berharap dukungannya semua pihak untuk ikut mendampingi dan mengawasi ibu hamil di sekitarnya. Serta menyiapkan, memastikan pembiayaannya, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan ibu yang akan melahirkan,” harapnya.
Pemerintah daerah sendiri terus berupaya melalui Gerakan Peduli Ibu Hamil (Gerdu Bumil) ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta multi pihak dalam mendukung menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi di Kabupaten Probolinggo.
Dimana salah satu indikatornya adalah indeks kesehatan. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan IPM bidang kesehatan yang saat ini masih rendah. Yakni 64,12 urutan ke-32 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, tambahnya.(Wap)

Tags: