Cek Kesehatan CJH Sudah Sesuai Prosedur

Calon Jamaah Haji saat tes kesehatan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. [trie diana/bhirawa]

Calon Jamaah Haji saat tes kesehatan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Berkaitan dengan kematian dua Calon Jamaah Haji (CJH) di Madinah yang berasal dari Pacitan dan Surabaya, Tim Kesehatan Jamaah Haji embarkasi Surabaya menyakinkan bahwa cek kesehatan kedua jamaah tersebut sudah sesuai dengan prosedur.
Menurut Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, HM Sakur, saat ditemui Bhirawa usai melakukan sidak kedatangan Kloter 11,12 dan 13 dari Jember, Rabu (26/8) kemarin mengatakan, bahwa apa yang dilakukan tim kesehatan embarkasi Surabaya ini sudah sesuai dengan SOP.
“Semua kita lakukan cek kesehatan, untuk itu bagi jamaah yang memiliki riwayat penyakit pasti akan diberikan gelang oleh tim kesehatan. Jadi sebelum berangkat ke Medinah para jamaah yang memiliki penyakit serius ini kita obati dan disuntik sampai menjelang hari keberangkatan,” terangnya.
Sakur menambahkan, saat menjelang keberangkatan itulah pihaknya  baru tahu kondisi para jamaah ini, apakah layak berangkat atau tidak. “Tapi semua jamaah yang berangkat dari kemarin itu semua lulus tes kesehatan sehingga layak untuk diberangkatkan, jamaah yang sakit serius juga sudah sembuh. Ya mungkin sudah kehedak yang Maha Kuasa yang terpenting kami sudah berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.
Sementara kegunaan gelang yang diberi nama Risti (Risiko Tinggi) ini ada tiga macam jenis untuk gelang warna merah dipakai oleh jemaah yang mempunyai penyakit serius dan segera ditangani, gelang berwarna kuning dipakai jemaah yang mempunyai riwayat penyakit gampang jatuh dan gelang warna hijau digunakan jamaah yang mempunyai penyakit ringan.
Sedangkan menurut petugas TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia) Kloter 12, dr Taufiq Gemawan, juga memastikan bahwa kondisi dua jamaah haji yang meninggal di Medinah saat di embarkasi Surabaya sangat baik.
“Sebelum di cek kesehatan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, jamaah juga dilakukan cek kesehatan di daerahnya masing-masing terlebih dahulu. Setelah masuk ke Asrama Haji baru dilakukan cek ulang secara menyeluruh dan bagi jamaah yang sakit pun juga diberi pengobatan rutin,” jelasnya.
Selain itu bagi kedua jamaah yang meninggal tersebut termasuk jamaah yang mempunyai penyakit serius. “Bagaimanapun jamaah yang sakit tetap bisa berangkat tapi kita awasi secara khusus, tapi memang sangat beresiko sehingga kami juga tidak bisa menjamin 100 persen,” tuturnya. [riq]

Tags: