77.533 Lansia Kota Probolinggo jadi Sasaran, Baru 8.033 Divaksinasi

Aminah Hadi tinjau pelaksanaan vaksinasi untuk lansia.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Vaksinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo hingga kini masih berlanjut. Khusus pelaksanaan vaksinasi dengan sasaran lansia, Satgas sedikit mengalami kendala. Pasalnya, angka sasaran vaksinasi belum terpenuhi.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Dewi Vironica, Jum’at (18/6) mengatakan, ada beberapa kendala yang dialami saat akan melakukan proses vaksinasi untuk sasaran lansia. Salah satunya faktor usia dari sasaran vaksin. Sehingga, pada setiap kegiatan vaksinasi, banyak lansia yang sudah terdata sebagai penerima vaksin, justru tidak datang ke lokasi vaksinasi.

“Untuk yang lansia, yang didata banyak. Tapi yang datang sedikit. Alasannya ada karena sakit atau tidak ada keluarga yang mau mengantarkan,” ujarnya.

Dewi membeber, dari total 77.533 lansia yang menjadi sasaran vaksin, yang terealisasi hingga saat ini pada vaksinasi dosis pertama hanya 8.033. Sedangkan untuk dosis kedua itu baru 1.658.

“Memang mobilisasi untuk vaksinasi sasaran lansia ini yang sedikit sulit. Sehingga capaiannya masih jauh dari target,” katanya.

Ia menyebut, jumlah sasaran lansia yang akan divaksin itu sudah berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan. Untuk selanjutnya, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan Dispendukcapil guna melakukan perbaikan data.

“Yang terealisasi memang masih sedikit, tapi targetnya kami ada datanya sesuai dengan data-data lansia yang ada di posyandu-posyandu,” tuturnya.

Dewi menjelaskan, untuk vaksin dengan sasaran SDM Kesehatan dan petugas publik hingga pelaksanaan vaksinasi dosis 1 masih berjalan lancar atau mampu memenuhi target. Sedangkan untuk vaksinasi dosis 2 memang masih mengalami kendala dengan minimnya jumlah vaksin yang ada hingga saat ini.

“Untuk sementara ini kami masih menunggu kiriman vaksin untuk memulai vaksinasi selanjutnya. Karena yang menentukan kapan pengiriman itu bukan kami. Termasuk vaksin apa yang akan kami terima itu tidak bisa dipesan. Semua keputusan ada di Pemprov,” tandasnya.

Secara terpisah Plt. Kepala Dinas Kesehatan P2KB, NH. Hidayati, Jum’at (18/6) mengungkapkan, bahwa cakupan rendah di tiga wilayah selatan Kota Probolinggo itu dikarenakan beberapa hal. Seperti rasa takut dan pola pikir masyarakat. tiga wilayah itu antara lain Kecamatan Kedopok, Kademangan dan Wonoasih.

Sejak Februari 2021 lalu, proses vaksinasi sudah berjalan di lima kecamatan di Kota Probolinggo. Capaian vaksinasi pada lansia dengan capaian tertinggi, masih ditempati dua kecamatan saja. Yakni Mayangan dan Kanigaran. Wanita yang akrab disapa Ida ini menyebut, saat ini dari 14.411 sasaran vaksin lansia, cakupan masih mencapai 4.030. Sementara target vaksinasi ini harus rampung hingga Desember 2021 mendatang.

“Untuk meningkatkan jumlah cakupan, salah satu upayanya melalui kader PKK. Yang juga menjadi sasaran vaksinasi. Dengan harapan mereka (kader PKK), memberikan contoh dan sosialisasi ke masyarakat. Agar yang awalnya takut jadi tidak takut,” lanjutnya.

Andil dari Ketua TP PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin yang meninjau proses vaksinasi pun, cukup signifikan.

“Beliau merupakan tauladan, karena ikut merangkul masyarakat,” imbuh Ida.

Ditemui di Puskesmas Wonoasih, Ketua TP PKK Kota Probolinggo mengaku sangat perlu untuk menerjunkan kadernya. Agar ikut aktif memberikan edukasi pada masyarakat akan pentingnya vaksin covid-19 itu.

“Saya mengecek langsung ke Puskesmas Wonoasih, karena tempo hari, tanggal 4 Mei saya sudah sosialisasi ke kader PKK. Karena hampir semuanya tidak mau divaksin. Jadi, saya kesini melihat komitmen mereka untuk mau vaksin,” kata Aminah.

Kader di tingkat kelurahan dan kecamatan Wonoasih diketahui sejumlah 143 orang. 82 di antaranya, sudah menerima vaksin. Sedangkan yang menjalani vaksin hari ini, ada 61 kader serta 21 pelaku UMKM.

“Capaian vaksinasi lansia di Wonoasih ini masih rendah. Hanya sekitar 43 persen,” ujar Aminah yang di Puskesmas Wonoasih menyempatkan untuk menyapa dan mendengar langsung keluhan masyarakat soal vaksinasi covid-19.

Aminah berulang kali menegaskan pada masyarakat, khususnya para lansia, agar tidak termakan hoaks dan berita bohong. Utamanya segala hal soal efek samping dari vaksinasi Covid-19.

“Jangan termakan hoaks ya, vaksin ini aman dan halal,” tambah istri Wali Kota Probolinggo ini.(Wap)

Tags: