775 Guru Kabupaten Probolinggo Ikut Post Test

775 guru ikut post test di smkn 2 kraksaan.

775 guru ikut post test di smkn 2 kraksaan.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Sedikitnya 775 orang guru pembelajar kelas bawah dan kelas atas di Kabupaten Probolinggo mengikuti post test yang digelar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bidang Otomatif Elektronik (BOE) Malang di SMKN 2 Kraksaan.
Ke-775 orang guru tersebut terbagi dalam kelas bawah (kelas 1 hingga 3) sebanyak 399 orang dan kelas atas (kelas 4 hingga 6) sebanyak 376 orang. Ratusan guru tersebut melakukan ujian dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Hal ini diungkapkan Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo didampingi Kasi Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Sulastri, Kamis (15/12).
Menurut Tutug, untuk kelas bawah mengikuti post test sebanyak 2 (dua) modul (FH dan CH) kelas atas 1 (satu) modul (EF). “Masing-masing modul berisi 30 soal dengan waktu mengerjakan selama 45 menit,” jelasnya.
Post test ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Probolinggo. Dimana sasarannya adalah para guru yang pada saat UKG (Uji Kompetensi Guru) nilainya berada di bawah standart.
“Post test ini sifatnya wajib diikuti oleh semua guru yang nilai UKG masih dibawah standart. Karena tuntutannya, guru harus selalu belajar dan belajar. Sehingga tidak hanya sekedar menyuruh muridnya saja untuk belajar,” katanya.
Dalam post test ini, masing-masing guru bisa langsung tahu nilai hasil ujiannya. Karena ini sistemnya online ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. “Di samping untuk meningkatkan SDM para guru, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Lebih lanjut Tutug mengatakan, selain itu Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan BRI Cabang Probolinggo menyerahkan hadiah program gebyar undian sertifikasi tahap kedua tahun 2016. Kegiatan ini kami buat agar guru yang sudah sertifikasi harapannya uang yang didapat bisa ditabung dan tidak konsumtif.
Jumlah guru yang sudah sertifikasi mencapai 3.933 guru. Tetapi yang ikut serta dalam program gebyar undian sertifikasi bersama BRI ini baru mencapai 2 ribuan guru saja. “Program ini dilakukan untuk memotivasi para guru supaya menabung dan tidak konsumtif. Apalagi terhadap hal-hal yang tidak perlu dan tidak terlalu mendesak. Soalnya kalau sudah menerima uang pastinya akan konsumtif,” jelasnya.
Gebyar undian sertifikasi ini merupakan program lokal, sehingga baru diterapkan di Kabupaten Probolinggo. Dimana tujuannya untuk memberikan ruang yang mau menabung. “Teknisnya sesuai dengan kesepakatan adalah pengendapan uang minimal Rp 2,5 juta dapat poin dan berlaku kelipatannya. Semakin banyak pengendapan uangnya, tentu kesempatan untuk mendapatkan hadiah juga lebih besar,” ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan semester sebelumnya jelas Yuyun, jenis hadiah saat ini jauh lebih banyak. Dimana pada semester sebelumnya ada 26 jenis dengan hadiah utama sepeda motor. “Kalau sekarang guru-guru minta hadiahnya diperbanyak agar kesempatan menang lebih besar. Sehingga hadiah utamanya kita ganti tidak sepeda motor lagi. Ternyata semua guru sangat setuju, harapannya pemenangnya bisa lebih banyak,” tambahnya. [wap]

Tags: