79 Lembaga Pendidikan dari 13 Negara ikut Gelar EHEF 2019

Pengunjung antusias mengikuti pembukaan EHEF 2019 di Grand City. [m ali]

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 79 lembaga pendidikan tinggi dari 13 negara anggota Uni Eropa dan institusi penyelenggara beasiswa Indonesia, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengikuti gelar pameran tinggi Eropa atau European Higher Education Fair (EHEF) di Grand City, Surabaya.
Selain di Surabaya, EHEF 2019 juga digelar di Jakarta pada 2 hingga 3 November 2019 dan di Bandung tanggal 5 November 2019. EHEF tahun ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di Surabaya, ke-11 kalinya di Jakarta dan kedua kalinya di Bandung.
EHEF di Surabaya terbuka untuk umum pada 30 Oktober 2018 mulai pukul 13.00 hingga pukul 18.00 WIB dan bebas biaya masuk. EHEF 2019 hadir di Surabaya untuk keempat kalinya Pameran Pendidikan European Higher Education Fair (EHEF) 2019 yang hadir untuk keempat kalinya di Surabaya dibuka Mr Charles-Michel Geurts, Wakil Ketua Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, dan perwakilan Pemerintah Kota Surabaya.
EHEF 2019 juga akan diadakan di kota lain di Indonesia di mana para anak muda dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya, dari berjumpa secara langsung dengan perwakilan Lembaga pendidikan tinggi/universitas di Eropa. Menyusul EHEF di Surabaya. EHEF juga akan diadakan di Jakarta untuk ke 11 kalinya pada 2 hingga 3 November 2019 dan Bandung untuk kedua kalinya pada 5 November 2019.
EHEF Indonesia adalah pameran pendidikan Eropa terbesar di dunia. Acara tahunan ini selalu menarik keikutsertaan Iebih dari 100 institusi pendidikan tinggi/universitas dan lebih dari 18.000 pengunjung.
Eropa kini semakin menjadi tujuan favorit bagi pelajar dan cendekiawan Indonesia dalam menempuh pendidikan tinggi mereka, dan EHEF diadakan sebagai respon terhadap meningkatnya minat ini. Jumlah mahasiswa Indonesia yang pergi ke Eropa untuk studi setiap tahunnya mencapai 6.300. Secara keseluruhan kini lebih dari 11 ribu mahasiswa dan cendekiawan Indonesia tengah belajar di Eropa.
“EHEF 2019 berperan memfasilitasi dan mendukung mahasiswa serta cendekiawan lndonesia yang tertarik belajar di Eropa. EHEF memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa dan cendekiawan untuk berjumpa dan berkonsultasi dengan perwakilan universitas di Eropa mengenai program studi mereka, peluang beasiswa dan proses pendaftarannya. Keberhasilan kita menggelar acara semacam ini adalah wujud kepentingan bersama antara EU dan Indonesia dalam membangun hubungan yang lebih kuat antar warganya,” demikian dijelaskan Charles-Michel Geurts.
“Bersama, Indonesia dan EU menjunjung pendidikan sebagai salah satu hal penting dalam membangun sumber daya manusia kelas dunia, masyarakat yang tangguh, serta sebuah dunia yang aman dan damai. Dan inilah sebab hadis di sini hari ini, memberikan kepada mahasiswa berbagai pilihan pendidikan dan peluang untuk menciptakan perubahan di masa depan,” tambahnya. [ma]

Tags: