8.468.640 Anak di Jatim Diimunisasi MR

Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso memberikan cendramata kepada Bupati Jember Faida

Rapat Koordinasi Kebijakan Pembangunan Kesehatan Jatim
Surabaya, Bhirawa
Untuk mengantisipasi dampak negatif dari campak dan rubella, Dinkes Jatim akan melakukan suntik Imunisasi Measles (Campak) – Rubella serentak pada Bulan Agustus – September 2017. Sebanyak 8.468.640 anak dengan usia 9 bulan hingga 15 tahun akan mendapatkan Imunisasi Measles Campak – Rubella (MR) gratis dari pemerintah. Imunisasi ini dapat diperolah di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, Poskesdes, rumah sakit secara gratis di bawah kordinasi Dinkes Kabupaten/Kota setempat.
Kepala Dinkes Jatim dr Kohar Hari Santoso mengatakan, pemberian imunisasi merupakan sebuah upaya untuk melindungi seseorang terhadap serangan penyakit. Dengan banyaknya penyakit yang menyebar cepat di masyarakat menjadikan imunisasi wajib diberikan kepada seseorang. Menurutnya, untuk mensukseskan Imunisasi Measles (Campak) Rubella Dinkes dan Kemenkes gencar melakukan sosilisasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat akan pentingnya vaksin campak rubella. “Vaksin campak rubella akan memperkuat kekebalan tubuh anak agar tidak tertular penyakit campak rubella,” katanya saat menghadiri di acara Rapat Koordinasi Kebijakan Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (20/7) kemarin.
Menurutnya, pemberian vaksin ini harus teratur yang pertama bayi usia 9 bulan harus divaksin MR, kemudian dilanjutkan pada usia 24 sampai dengan 36 bulan. “Tidak boleh hanya diberikan sekali harus dua kali saja,” jelasnya.
Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Gito Hartono menjelaskan, penyakit campak disebabkan virus campak. Gejala campak dapat dilihat dari tanda adanya demam, menggigil, serta hidung dan mata berair. Selain itu Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. Saat penyakit campak memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat celcius. Selain itu bahaya rubella dapat mengakibatkan ruam pada kulit menyerupai campak, radang selaput lendir, dan radang selaput tekak.
Menurutnya, ruam rubella biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Gejala rubella berupa sakit kepala, kaku pada persendian, dan rasa lemas. Biasanya rubella diderita setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa. “Bila bayi baru lahir atau anak balita terinfeksi rubella, bisa mengakibatkan kebutaan. Bila wanita hamil terinfeksi rubella, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Bayi umumnya lahir dengan cacat fisik (buta tuli) dan keterbelakangan mental,” jelasanya.
Untuk pencegahan rubella paling efektif adalah dengan imunisasi bersamaan dengan campak dan mumps (vaksinasi MMR) sebanyak 2 kali dengan selang penyuntikan 1-2 bulan. Setelah lewat masa kanak-kanak, imunisasi rubella terus dilanjutkan walaupun telah dewasa, bersamaan dengan campak dan mumps (vaksinasi MMR).
Wanita usia subur sebaiknya mendapat 2 dosis imunisasi MMR selambat-lambatnya 3 bulan sebelum kehamilan untuk mencegah kecacatan dan kematian bayi. Setelah imunisasi MMR, dianjurkan menunda kehamilan selama 3 bulan, untuk menghindari kecacatan bayi. [dna]

Tags: