8 Atlet Berprestasi Sidoarjo Peroleh Penghargaan

Bupati dan Wakilnya saat menyerahkan penghargaan kepada atlet karate Meidiana Indah Puspita.(achmad suprayogi/bhirawa)

Bupati dan Wakilnya saat menyerahkan penghargaan kepada atlet karate Meidiana Indah Puspita.(achmad suprayogi/bhirawa)

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk menambah semangat para atlet dalam meraih prestasi yang lebih baik lagi. Pemkab Sidoarjo memberikan penghargaan terhadap 8 atlet yang dinilai telah berpresetasi, membawa nama baik Sidoarjo dalam cabang olahraga tingkat lokal maupun nasional.  Mereka adalah atlet karate, sepatu roda dan sepeda BMX.
Proses penyerahannya dilakukan langsung oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH MHum bersama Wakilnya MG Hadi Sutjipto SH MM, pada upacara peringatan Haornas di Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo, akhir pekan kemarin.
Penghargaan pertama diberikan kepada Meidiana Indah Puspita, atlet karate pelarih medali emas kejuaraan South East Asian Karate-Do Federation Championship di Vietnam tahun 2014 lalu. Sebelumnya, juga pernah meraih medali emas pada kejuraan karate Internasional, pada Koi Open Karate Championship di Kuala Lumpur Malaysia 2012.
Penghargaan selanjutnya diberikan kepada tiga orang perwakilan atlet sepatu roda. Yaitu  kepada Andrey Makayasa yang pernah meraih 3 emas pada kejuaraan sepatu roda Malaysia Open 2015, Cinta Angelly Khen peraih 2 emas dan 1 perunggu pada kejuaraan yang sama. Juga kepada peraih 2 emas dan 1 perak kejuaraan sepatu roda Malaysia Open 2015 yakni Nafis Al-Aisy Daffa.
Tak ketinggalan, penghargaan selanjutnya diberikan kepada klub sepeda BMX yang bernama Tanarata BMX. Klub binaan FORMI Sidoarjo tersebut telah menjuarai berbagai kejuaraan sepeda BMX. Pada tahun 2007, salah satu anggota Tanarata BMX pernah mencatatkan dirinya pada Museum Rekor Indonesia (Muri). Sampai dengan saat ini, rekor trick backyard yang dicetak Dedy Indra belum terpecahkan. Rekor trick backyard yang dibekukan Dedy dalam Muri tersebut sebanyak 133 putaran dalam 10 menit.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan kalau  prestasi olahraga tidak dapat diperoleh secara instan, harus melalui proses yang berkesinambungan.  Untuk mewujudkan hal tersebut harus dimulai dari lingkup masyarakat terkecil, yakni keluarga hingga komunitas masyarakat yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan peran serta keluarga  dalam membangun budaya olahraga. “Caranya dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup aktif dalam beraktivitas sehari-hari,” jelas Bupati Saiful Ilah. [ach]

Tags: