80 Desa Terancam Kekeringan di Pamekasan

Mobil Tangki milik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pamekasan, berkapasitas 5000 liter disiap menyalur air bersih dan didukung mobil Tangki milik PDAM Pamekasan.

Mobil Tangki milik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pamekasan, berkapasitas 5000 liter disiap menyalur air bersih dan didukung mobil Tangki milik PDAM Pamekasan.

Pamekasan, Bhirawa
Musim kemarau Tahun 2015, disisi lain menguntungkan bagi petani yang menanam Tembakau dan mengolah lahan Garam. Bagi penduduk yang berada daerah tandus maupun pengunungan akan kesulitan mendapat air.
Untuk mengantisipasi, Pemerintah Kabupaten melalui SK Bupati Pamekasan menetapkan sedikitnya ada 80 desa di wilayah itu yang dipetakan sebagai status darurat kekeringan, berdasarkan hasil laporan Kepala Desa dan Camat yang tersebar di 13 Kecamatan.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Akmalul Firdaus. Menjelaskan, penepatan darurat kekeringan itu berdasar informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) provinsi Jawa Timur.
“Madura, khususnya Pamekasan puncaknya diperkirakan pada awal Agustus hingga pertengahan bulan Oktober 2015. Kami (BPBD, Red) sudah melaporkan ke Bupati dan sudah dikelurkan SK Penangan Bencana Kekeringan,” kata Firdaus, ditemui Bhirawa di ruang kerja, Kamis (23/7).
Dijelaskan, dari laporan Kepala Desa dan Camat di 13 Kecamatan setelah melakukan invetarisasi bahwa kawasan terdampak kekeringan diperkirakan berada di 200 Dusun yang tersebar di 80 Desa dari 189 Desa/Kelurahan di kabupten Pamekasan.
Akmalul Firdaus, punya pengalaman sebagai Camat Proppo, bahwa tiap kali musim kemarau sebagian penduduk selalu kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. “Penduduk yang berada di daratan tinggi, sulit sumber air harus menempuh puluhan kilometer agar bisa memperoleh air,” tambahnya.
Maka itu, Pemkab melalui BPBD Pamekasan sejak dini mengantisipasi, diawal dengan pendataan dan dilanjutkan penyaluran air bersih untuk kebutuhan minum, memasak dan mandi, bukan untuk kebutuhan tanaman pertanian maupun perkebunan.
Penyaluran air bersih tersebut, pihak BPBD akan berkoordinasi dinas instansi terkait khususnya Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) Pamekasan. Koordinasi itu, kata Firdaus, selain, menyiapkan jumlah mobil tangki dan petugas yang akan dikerahkan. “Yang sangat utama, titik-titik sumber air terdekat untuk memudahkan penyaluran. Penyaluran ini, sifat bukan permintan perorangan namun kelompok,” tandasnya.
Kepala BPBD menegaskan, upaya memenuhi kebutuhan air bersih penduduk, selain didukung mobil tangki milik PDAM, pihak juga menyiap sebuah mobil tangki berkapasitas 5.000 liter. “Tahun 2015 ini, akan dilakukan pengadaan 2 buah mobil tangki dengn kapasitas yang sama,” tambah.
Musim kemarau Tahun 2014 yang luas kekeringan hanya tercatat 117 Desa dengan katagori , yaitu 39 desa mengalami kekeringan kritis dan 79 desa mengalami kekeringan langka. [din]

Tags: