80 Persen BLT Dana Desa di Kabupaten Sidoarjo Siap Dicairkan

M. Ainur Rahman. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Dari sebanyak 322 desa di Kabupaten Sidoarjo, sampai Rabu (13/5) kemarin, dievaluasi sekitar 80 persen sudah siap untuk mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa (DD), bagi warga yang terdampak Covid-19.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sidoarjo, M. Ainur Rahman AP MSi, mengatakan bagi desa yang memang siap, mulai hari ini, Kamis (14/5) bisa langsung mencairkannya.
“Target kita semula, semua desa sudah harus bisa selesai menyusun PAK dana desa untuk BLT ini, pada 17 Mei. Tapi kalau banyak yang sudah siap, bisa segera dicairkan, lebih cepat lebih baik,” komentar Ainur Rahman, usai rapat koordinasi dengan 18 Camat dan sejumlah Kades membahas perkembangan penyaluran BLT Dana Desa, Rabu (13/5) kemarin, di lantai 2 Setda Sidoarjo.
BLT dana desa ini akan diberikan untuk Bulan April, Mei dan Juni. Tiap bulan sebesar Rp600 ribu.
Khusus Bulan April diberikan secara tunai. Dan Bulan Mei dan Juni akan ditransfer.
“Karena bulan April sudah lewat, maka pencairannya sekaligus dalam bulan Mei ini,” kata mantan Camat Sukodono itu.
Menurut Ainur, desa yang belum siap mencairkan BLT DD ini, problemnya macam -macam. Seperti di desa itu BPD nya belum terbentuk. Maka ia sarankan untuk menuntaskan urusan itu. Sebab urusan anggaran di desa harus ada persetujuan dari BPD nya.
Selain BLT dana desa, kata Ainur, di warga desa nanti juga akan bantuan sosial tunai (BST) dari Kemensos.
Dalam Rakor kemarin ditetapkan, bagi warga desa yang sudah dapat BLT dana desa, tidak dapat lagi BST. BST sendiri pencairaannya setelah BLT DD. BST ini, kata Ainur awalnya sudah ditetapkan, namun karena ada masalah maka harus dilakukan perbaikan kembali. Sekarang dalam proses penetapan oleh Kemensos.
Ainur sempat mengatakan supaya warga Sidoarjo dalam pelaksanaan PSBB tahap ke-2 ini, lebih tertib dan disiplin.
Dikarenakan, saat PSBB tahap ke-1 dulu, tiap malam ada kurang lebih 300 an warga yang keluar rumah tanpa ada tujuan jelas dan tidak ada surat keterangan. Mereka akhirnya digaruk oleh petugas dari Polisi, TNI dan Satpol PP.
Bila dalam tahap ke-2 ini masih banyak pelanggar, mereka akan diberi sanksi seperti menyapu kuburan, menyapu Masjid dan membantu di dapur umum.
Dalam PSBB ke-2 ini, ia minta agar desa lebih memberdayakan RT dan RW. Supaya desanya tidak sampai terkontaminasi penderita Covid-19 dari luar.
“Desa-desa harus melakukan pengetatan cek point dan dioptimalkan,” katanya. (kus)

Tags: