80 Persen Penderita Diabetes Belum Terdeteksi

DiabetesSurabaya, Bhirawa
Angka penderita diabetes yang terdeteksi masih kisaran 20 persen. Sebagian besar belum terlaporkan dan ditangani.
Ketua Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya (PDNS) RSUD Dr Soetomo, Prof Dr Askandar Tjokroprawiro dr SpPD, K-EMD, FINASIM menuturkan, jumlah masyarakat yang sudah didiagnosis tersebut hanya 20 persen saja dari perkiraan jumlah penderita diabetes yang belum terdeteksi.
Apalagi beberapa tahun terakhir ini peningkatannya cukup signifikan, bahkan rentang usia juga semakin muda. 80 persen lainnya belum terdeteksi karena masih dalam tahap awal atau gejalanya belum dirasakan dan mengganggu.
“Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya penderita diabetes dan masih banyak yang belum terdeteksi,” ujarnya.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menyatakan sebanyak 8,5 juta masyarakat Indonesia menderita diabetes, dan pada tahun 2015 diprediksi meningkat menjadi 9,1 juta. Di Jatim sendiri diperkirakan 8,5 persen penduduknya menderita diabetes, dan hampir separuh dari jumlah penduduk memiliki potensi menderita diabetes.
Khususnya bagi masyarakat kota besar seperti Surabaya, pola hidup memang menjadi momok utama sebagai salah satu penyebab diabetes. Yaitu pola hidup yang tidak sehat, konsumsi makanan yang sembarangan, kurang aktivitas fisik, dan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
“Karena dari obesitas tersebut dapat berkembang menjadi sindroma metabolic yang akhirnya nmemicu berbagai macam penyakit, salah satunya diabetes,” imbuh Askandar.
Presiden Persatuan Diabetes Indonesia PERSADIA.Prof. DR. dr. Agung Pranoto mengaku saat ini jumlah penderita diabetes terus bertambah tiap tahunnya khususnya di Jatim. Untuk daerah yang mempunyai angka diabetes tinggi diduduki Surabaya dengan jumlah diabetes mencapai 12 ribu kasus per tahun, disusul Bangkalan 5 ribu kasus, Malang 7 kasus dan Lamongan 4 ribu kasus.
Menerutnya, pertambahan penderita di Jatim khususnya Surabaya sangat dipengaruhi oleh perubahan gaya hudup warga perkotaan yang kurang memperhatikan pola makan, serta seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sebenarnya kurang baik bagi kesehatan.
Dengan terus bertambahnya jumlah penderita penyakit diabetes di Jatim menjadi perhatian utama para praktisi dunia kedokteran. Dari PERSADIA dari sebanyak 6 persen penderita diabetes di Jatim saat ini yang memprihatinkan adalah sebanyak 20 persen diderita oleh kalangan remaja yang berada direntan umur 15 tahun ke bawah.
Dijelaskannya, peningkatnya jumlah penderita diabetes melitus paling banyak disebabkan karena gaya hidup dan pola makan masyarakat yang tidak sehat. Untuk itulah pihak PERSADIA akan terus mengkampanyekan program hidup sehat dengan mengatur pola makan serta menghindari makanan siap saji yang banyak disajikan saat ini. [dna]

Tags: