829 Pelajar Terjaring Razia di Warnet

14-razia-warnetPemkot Surabaya, Bhirawa
Sekitar 829 pelajar terjaring razia yang dilakukan oleh tim gabungan  serentak di 31 kecamatan di Surabaya, Selasa (13/5). Tim gabungan terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta aparat kelurahan dan kecamatan di masing-masing wilayah.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, operasi serentak ini merupakan tindak lanjut dari SE Wali Kota Surabaya yang menyatakan bahwa para pelajar dilarang pergi ke warnet maupun game online waktu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tengah berlangsung.
”Para orangtua dan guru hendaknya lebih mengawasi perilaku anak-anaknya. Pasalnya, masih banyak pelajar yang justru berada di warnet maupun game online saat jam pelajaran sekolah. Untuk itu Satpol PP kota menerjunkan 100 petugas untuk memback-up jumlah personel di setiap kecamatan,” ujarnya.
Irvan mengatakan, operasi dimulai pukul 09.00-12.00. Selama rentang waktu itu, petugas berhasil mendapati 829 pelajar yang tengah asyik berada di warnet maupun bermain game di rental playstation.
Dari hasil rekap razia diketahui bahwa pelajar yang paling banyak terjaring razia berada di wilayah Kecamatan Kenjeran, yakni sebanyak 104 anak. Disusul berikutnya Kecamatan Wonokromo dan Gubeng masing-masing 71 anak dan 64 anak. Sebagian di antara pelajar itu berstatus siswa SD.
”Mereka semua dikumpulkan di posko yang ada di masing-masing kecamatan guna diberi pembinaan lebih lanjut. Orangtua dan guru pun dipanggil karena kita tidak bisa melepas begitu saja para siswa ini tanpa pengawasan dari para orangtua dan guru tersebut,” imbuh mantan Camat Rungkut ini.
Operasi razia ini juga dimanfaatkan dinas terkait untuk mengecek perizinan warnet-warnet dan area game online tersebut. Selain menindak para pelajar, petugas juga memberi teguran secara lisan dan tertulis bagi pemilik warnet agar di kemudian hari tidak membiarkan anak-anak masuk ke warnetnya, utamanya saat jam pelajaran sekolah berlangsung.
Berdasarkan laporan masyarakat dan pantauan langsung anggota Satpol PP, lanjut Irvan, banyak warnet di Surabaya yang disalahgunakan pelajar untuk hal-hal negatif yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Misalnya membuka film-film porno. [dre]

Rate this article!
Tags: