84 Ribu Ton Bawang Putih China Masuk Lewat Tanjung Perak Surabaya

Foto Ilustrasi

(Kebutuhan Provinsi Jatim 4.950 Ton Perbulan)

Pemprov Jatim, Bhirawa
Komoditas bawang putih asal China bakaal membanjiri pasar Indonesia, termasuk Jatim menjelang bulan suci Ramadan tiba. Khususnya untuk Jatim, akan menjadi pintu masuk sebanyak 84 ribu ton bawang impor tersebut melalui pelabuhan Tanjung Perak.
Kepala Dinas Perdagangan Jatim Drajat Irawan menuturkan, bawang putih menjadi salah satu komoditas yang terjadi pergerakan di pasar. Berbeda dengan komoditas lainnya yang relatif stabil. “Kita sudah menerjunkan 200 pencacah data dan melakukan survey ke 119 pasar untuk memantau pergerakan harga barang. Ibu gubernur juga bisa memantau dan semua stabil kecuali bawang putih yang terlihat ada pergerakan,” tutur Drajat.
Untuk kelompok beras mulai mentik, bengawan, premium sampai R64 diakuinha termasuk stabil. “R64 sekitar Rp 9.400 dan termasuk stabil,” kata dia.
Sementara terkait barang-barang pabrikan seperti gula, minyak goreng, tepung peesediaannya cukup dan stabil. Untuk bahan bumbu-bumbuan cabe rawit, cabe merah, cabe kriting dalam kondisi cukup. Sektor peternakan mulai ayam meras, telor, daging sapi juga stabil.
Namun, pihaknya mengakui ada sedikit pergerakan di bawang merah, tetapi sudah bisa tercukupi dari sentra di Probolinggo. Kemudian beberapa daerah dari Bojonegoro dan Madura juga cukup.
“Bawang putih ada pergerakan, tapi alhamdulillah akan segera sandar di Tanjung Perak. Mudah-mudahan minggu pertama ini bisa segera stabil,” tutur Drajat.
Komoditas teesebut sengaja didatangkan dari China untuk memenuhi kebutuhan secara nasional. Sebab, khusus bawang putih diakuinya lebih banyak impor. Dari impor tersebut, Jatim akan mendapatkan kuota dari pusat yang hingga kini belum bisa dipastikan jumlahnya. “Kalau kebutuhan Jatim sendiri satu bulan 4.950 ton. Jadi sangat cukup sampai Idul Adha nanti. Harganya dari pabrikan nanti sekitar Rp 26 ribu,” ungkap dia.
Secara nasional, impor bawang putih ini mencapai 115 ribu ton. Secara rinci akan dikirim melalui pintu Tanjung Perak 84 ribu ton, Jakarta 25 ribu ton dan Belawan 4 ribu ton. “Akan diedarkan awal Mei ini dan yang melalui Jatim akan diedarkan untuk beberapa provinsi di sekitarnya,” kata dia. Harga itu, kata dia, masih di bawah harga pasar. Karena dari operasi pasar yang dilakukan Disperindag Jatim, harganya mencapai Rp 30 ribu per kilo.
Drajat mengakui, kebutuhan Jatim terhadap bawang putih tidak sebanyak tidak sebanyak cabe. Karena itu, stok dari impor dipastikan cukup. “Kita masih impor dari China, dari India tidak ada. Karena secara kualitas juga masoh lebih bagus dari China,” pungkas dia. [tam]

Tags: