Sumenep, Bhirawa
Bupati Sumenep, A Busyro Karim meminta kepada 86 kepala desa (Kades) yang baru dilantik agar lebih memanfaatkan balai desa sebagai pusat pelayanan terhadap masyarakat. Pasalnya, selama ini masih banyak balai desa yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, bahkan terkesan hanya bangunan yang ada tapi menfaatnya belum ada.
“Tolong bagi kepala desa yang baru dilantik ini agar memanfaatkan balai desa sebagai tempat pusat pelayanan bagi masyarakat. Semua bentuk pelayanan dilakukan di balai desa,” kata Bupati di Pendopo Agung Sumenep, usai melantik 86 kades terpilih, Senin (22/12).
Bupati memaparkan, dari 382 desa dan 4 kelurahan, 90 persen desa sudah memiliki balai desa yang dibangun melalui dana APBD. Dengan dibangunnya balai desa tersebut dimaksudkan agar semua pelayanan masyarakat bisa terlayani dengan maksimal sehingga pembangunan di desa bisa berkembang dengan baik pula. “Tugas kades adalah menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa. Ini sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Bupati menegaskan, kepala desa ini harus menjadi inspirator, bukan diktator dimasing-masing desa sehingga pembangunan desa bisa berkembang dengan baik. “Ke depan banyak anggaran yang turun langsung ke desa, untuk itu kepala desa harus benar-benar profesional dalam mengelola keuangan dan menejemen pemerintahan desa yang lainnya,” ungkapnya.
Sebanyak 86 kepala desa yang baru dilantik ini merupakan hasil pemilihan kepala desa serentak secara bertahap ditahun 2014 ini. Dri 86 kades ini, 75 orang merupakan laki-laku (90 persen), sedangkan sisanya perempuan.
Dari 86 kades ini, 7 orang di antaranya sudah pernah pengalaman 2 periode menjabat sebagai kades. Pelantikan 86 kades yang ditempatkan di Pendopo Agung Sumenep ini dihadiri oleh Forpimda dan pejabat lainnya serta mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dishub setempat. [sul]
Keterangan Foto : Suasana pelantikan Kepala Desa di Sumenep. [sul/bhirawa]
