87.695 Orang Berkunjung Ke Musium Mpu Tantular Jawa Timur

Edi Irianto. [alikus/Bhirawa].

(Juga Ada Turis Yang Naik Kapal Pesiar)
Sidoarjo, Bhirawa
Sebanyak 87.695 orang telah berkunjung ke Musium Mpu Tantular milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jatim, yang berada di Desa Sidokerto Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, pada tahun 2019 lalu.
Kepala UPT Musium Mpu Tantular, Edi Irianto, mengatakan tidak hanya warga Jawa Timur saja yang berkunjung melihat berbagai benda warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia itu. Tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.
“Bahkan juga kadang ada tamu dari luar negeri. Mereka itu biasanya yang berpergian dengan kapal pesiar,” kata Edi, Selasa (14/1) kemarin.
Diakui Edi, pengunjung tiap tahun memang masih banyak dari kalangan pelajar. Ini dikarenakan masih ada kaitannya dengan mata pelajaran yang mereka hadapi.
Disebutkan paling banyak dari kalangan pelajar SD, kemudian SMP dan SMA. Selanjutnya dari kalangan TK dan masyarakat umum.
Ternyata kalangan ASN juga ada yang berkunjung. Namun diakui Edi, itu tidak lepas karena tugas study banding yang sedang mereka emban untuk mengembangkan musium di daerah mereka.
Di Provinsi Jawa Timur ini, kata Edi, memang ada sejumlah Kabupaten/Kota yang mempunyai musium daerah. Jumlahnya ada sekitar 25 Kabupaten/Kota.
Edi mengatakan dibanding dengan jumlah kunjungan pada tahun 2018 lalu, kunjungan pada tahun 2019 lebih banyak. Ini tidak lepas karena adanya target peningkatan jumlah kunjungan tiap tahunnya.
Meski demikian, kata Edi, harus tetap ada strategi dalam meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke musium budaya ini. Salah satu upaya yang tidak bisa dilepaskan adalah upaya promosi untuk mengenalkan musium Mpu Tantular pada publik.
Menurut Edi, bentuk publikasi itu bisa dengan bentuk pameran koleksi benda budaya, festival budaya, edukasi budaya, seminar budaya ataupun lomba-lomba budaya.
“Semua benda warisan nenek moyang bangsa Indonesia, wajib untuk bisa diketahui oleh anak cucu. Makanya Pemerintah harus mengenalkannya. Ada istilah dari pempimpin negara kita, jangan meninggalkan sejarah atau Jasmerah,” tuturnya.
Edi menuturkan ada ratusan koleksi benda warisan nenek moyang yang disimpan museum negeri yang berlokasi di kecamatan Buduran,  Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur itu.
Dirinya menceritakan awalnya museum ini bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia, didirikan oleh Godfried von Faber pada tahun 1933 dan diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937. Saat ini, musium Mpu Tantular dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jatim.
Pada tahun 2020 ini, pihak musium Mpu Tantular, Pemprov Jatim, kata Edi,, punya satu benda koleksi yang menarik untuk dilihat pengunjung. Yakni sebuah benda cagar budaya yang diberi nama Arjumen Reality dan Virtual Reality. Benda ini semacam lukisan atau film yang berbentuk tiga dimensi. (kus)

Tags: