Imam Kustarto (63) warga Jalan Veteran Pamekasan dari Kloter 13, jemaah haji asal Pamekasan yang meninggal dunia.
Pamekasan, Bhirawa
Jamaah Haji asal Kabupaten Pamekasan, yang tergabung dalam kloter 12 dan 13 embarkasi Juanda segera tiba kembali ke tanah air. Dan tiba di kota Gerbang Salam pada Jumat (31/8) malam
Dari 884 jemaah haji terbagi dalam dua kloter, yakni kloter 12 terdapat 445 orang jemaah, kloter 13 sebanyak 439 jemaah sedangkan 4 orang jemaah susulan sebagai pengganti yang meninggal dunia dan cadangan.
Kasi Haji dan Umroh, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Affandi, kedatangan jemaah haji akan dilakukan penerimaan di Mesjid Agung Asy-Syuhada. “Kloter 12 dijadwalkan akan tiba di Pamekasan tanggal 31 Agustus sekitar jam 17.00 Wib, sedangkan kloter 13 sekitar jam 19.00 Wib,” jelasnya.
Affandi, ditemui awak media diruang kerja, Rabu (29/8) menambahkan, emoat jemaah haji susulan sesuai jadwal tetap mengikuti kloter 83 yang diperkirakan akan tiba pada bulan September. “Semua jemaah haji dalam kondisi sehat dan bisa kembali ketanah air sesuai dengan jadwal meskipun berkurang 2 orang yang meninggal di Makkah,” ucapnya.
Sementara dua jamaah haji asal Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia di Tanah Suci Makkah. Pertama bernama Moh Huri Bin Yasin yang tergabung dengan kelompok terbang (Kloter) 12 asal Desa Bille’en Kecamatan Ptoppo dan Imam Kustarto (63) warga Jalan Veteran Pamekasan dari Kloter 13.
“Untuk atas nama Moh Huri Bin Yasin meninggal pada hari Jum’at, sedangkan atas nama Imam Kustarto sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit An-Noor Mekkah dan meninggal dunia, Sabtu (25/08) sekitar pukul 12.30 Waktu Arab Saudi (WAS),” katanya.
Dijelaskan, kedua jamaah haji yang meninggal dunia tersebut termasuk jamaah dengan katagori berisiko tinggi dari ratusan jamaah lainnya. Sebelumnya tim medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan melansir sebanyak 383 dari total 884 orang calon haji yang terdeteksi memiliki penyakit berisiko tinggi. “Adanya dua jamaah yang meninggal dunia ini, kini jamaah haji asal Pamekasan tinggal 882 orang,” kata Afandi. [din]
