9.498 Pasien Meninggal Akibat Kanker Serviks

3-Kanker.dnaSurabaya, Bhirawa
Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai bahaya infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan penyakit yang ditimbulkan, antaranya  Kanker serviks,kanker vulva vagina, kanker anus, kanker mulut dan tenggerokan, kutil kelamin . Semua orang, baik laki-laki maupun perempuan berisiko terkena virus ini dan mengakibatkan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi diseluruh dunia.
Pada kasus kanker serviks ini misalnya, di dunia setiap 2 menit seorang wanita meninggal karena penyakit ini. Di Indonesia, menurut WHO GLOBOCAN 2012, terdapat 20.928 wanita terdianogsis kanker serviks dan 9.498 diantaranya meninggal karena penyakit ini. Sehingga diperkirkan setiap 1 jam wanita meninggal akibat penyakit kaker serviks.
Konsultan Bidang Onkologi Ginekologi Universitas Airlangga dr Brahmana, Sp.OG. Onk (K), menyatakan, lebih dari 75% kasus kanker serviks disebabkan oleh (HPV)  Human Papilloma Virus tipe high risk, terutama tipe 16 dan 18. Di dunia, kanker ini merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker payudara. Kanker serviks dapat terjadi pada semua usia dalam kehidupan seorang wanita.
Setengah dari semua wanita yang didiagnosis menderita kanker serviks berusia 35-55 tahun. Kemungkinan besar mereka telah terkena HPV pada waktu remaja yaitu usia 20 tahun atau saat mulai terpapar dengan aktifitas seksual,” paparnya.
Penularan HPV bukan hanya melalui hubungan seksual. “Tapi juga melalui segala aktivitas yang memungkinkan adanya kontak kelamin dengan orang yang terinfeksi HPV. Pada intinya, penularan kanker serviks dapat melalui hubungan seksual. Gonta ganti pasangan seks dapat meningkatkan risiko tertular virus HPV,” imbuh dr Brahmana.
Hasil riset terbaru AC Nielsen tentang awaraness masyarakat terhapad HPV, Kanker serviks dan kutil kelamin pada Oktober-November 2013 menyebutkan, pengetahuan dan kesadaran masyarakat Surabaya terhadap HPV masih sangat rendah. Tingkap pengetahuan hanya 7%.
“Pengetahuan dan Kesadaran masyarakat Surabaya kutil kelamin juga masih minim, hanya 12%,” katanya.
Dari aware kutil kelamin, hanya 10% masyarakat Surabaya yang tahu bahwa kutil kelamin disebabkan oleh HPV dan merasa yang berisiko terkena penyakit ini mencapai 62%. “Namun kesadaran masyarakat Surabaya terhadap kanker serviks sudah cukup tinggi, yaitu 74%,” katanya.
Sementara itu bapak dari tiga anak ini menghibau agar masyarakat khususnya kaum perempuan untuk rutin melakukan pap smear. Menurutnya. dengan pap smear akan memperkecil terjadinya kanker serviks, jikapun terjangkit kanker serviks tapi bisa diobati. Biasanya kanker serviks itu terjadi manakala seseorang tidak rutin melakukan pap smear setiap tahunnya.
”Saya yakin jika seseorang rutin pap smear akan terdeteksi penyakitnya, minimal akan terjangkit pra kanker atau sebelum kanker dan ini mudah disembuhkan hingga total penyebuhan 100 persen,” ucapnya. [dna]

Keterangan Foto: dr Brahmana, Sp.OG. Onk (K) memberikan paparan terkait bahaya kanker serviks di Surabaya

Tags: