9 Bulan Tak Digaji, Karyawan Merpati Ngadu ke Gubernur

Ratusan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines menggelar aksi damai di kantor Gubernur Jatim,Selasa (26/8). Didampingi anak dan istri, para karyawan mengadu ke Gubernur Jatim mengenai nasib mereka yang sudah 9 bulan tak digaji.

Ratusan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines menggelar aksi damai di kantor Gubernur Jatim,Selasa (26/8). Didampingi anak dan istri, para karyawan mengadu ke Gubernur Jatim mengenai nasib mereka yang sudah 9 bulan tak digaji.

Surabaya, Bhirawa
Ratusan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Cabang Surabaya menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan , Selasa (26/8). Mereka meminta kepada Gubernur Dr H Soekarwo SH, MHum untuk ikut membantu memperjuangkan nasib karyawan BUMN pelat merah yang berstatus merugi itu.
Korlap aksi damai, Abdul Rahim Lira dari Merpati Cabang Sorong mengatakan aksi ini untuk meminta Gubernur Jatim ikut menyampaikan aspirasi   karyawan dan mendesak pemerintah untuk memperjelas nasib karyawan. Pasalnya, seluruh karyawan Merpati yang secara nasional jumlahnya lebih 1.400 orang itu tidak mendapat gaji hampir 9 bulan.
Karyawan Merpati itu berharap, Gubernur Jatim bisa membantu mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN dan Menteri Keuangan (MenKeu) Chatib Basri agar segera menyelesaikan tanggungjawabnya kepada seluruh karyawan.
“Kami meminta kepastian tentang bagaimana nasib Merpati,  hidup atau mati. Kami ingin ketemu Pak Karwo dan berharap beliau bisa membantu kami untuk menyampaikan aspirasi ke Pak SBY, Pak Dahlan Iskan dan Pak Chatib Basri agar gaji 9 bulan dan THR kami segera dibayarkan,” kata Abdul Rahim yang sengaja datang ke Surabaya untuk ikut aksi.
Karyawan yang datang bersama keluarganya itu juga meminta pemerintah segera mempercepat program restrukturisasi dan revitalisasi PT Merpati Nusantara Airlines secara menyeluruh, konsisten, berkelanjutan. Sehingga maskapai nasional ini bisa beroperasi kembali menerbangi wilayah terpencil di Republik Indonesia dengan harga terjangkau.
” Kami juga meminta pemerintah segera menentukan nasib masa depan PT MNA dan karyawannya, apakah tetap sebagai karyawan yang harus dibayar gajinya atau karyawan yang di PHK dengan diberi pesangon yang layak ditambah kerugian selama 9 bulan tidak digaji,” tambahnya.
Sayangnya, mereka tidak berhasil menemui Gubernur Jatim Soekarwo karena pada saat yang bersamaan sedang dilakukan pelantikan pejabat eselon II, III di Gedung Negara Grahadi. Mereka berjanji akan kembali lagi menemui gubernur untuk meminta surat rekomendasi mendesak Menteri BUMN dan Menteri Keuangan untuk segera bertindak membenahi PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
Sementara itu, perwakilan dari Pemprov Jawa Timur, Isman Widodo yang menemui para karyawan PT Merpati berjanji dalam kurun waktu sekitar 2-3 hari bisa menyelesaikan surat rekomendasi dari Gubernur Jatim kepada pemerintah terkait kasus yang membelit karyawan Merpati. Pertimbangan rekomendasi ini karena tidak ingin pelayanan pada masyarakat terhambat.
” Karena beliau (Gubernur Jatim) tidak ada di tempat, semua pengaduan ini pasti akan disampaikan. Untuk menunjukkan keseriusan dari Pemprov Jatim untuk membantu mencari solusi atas kasus ini, kami meminta perwakilan karyawan Merpati untuk segera mengonsepnya,” kata Isman.
Dalam aksinya ini, para karyawan Merpati mengusung spanduk dan poster tuntutan. Di antaranya berbunyi ‘Menuntut Kepastian Sekarang Juga’ , ‘Bapak Chatib Basri dan Bapak Dahlan Iskan, Karyawan PT MNA Menuntut Segera Bayar Gaji, Segera Bayar THR, Segera Bayar Pesangon Kami’
Merpati Nusantara Airlines berhenti beroperasi sejak 1 Februari lalu. Tingginya biaya operasional, utang gaji karyawan, dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat menjadi faktor utama berhentinya maskapai penerbangan milik pemerintah ini. [geh]

Tags: