90% Pembiayaan Leasing Ada Peran Perbankan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pertumbuhan kredit untuk kendaraan bermotor dan roda empat di Jatim bertumbuh cukup signifikan. Meskipun kondisi perekonomian tanah air masih belum sepenuhnya pulih, tetapi daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor dan roda empat mulai menemukan titik terang. Meskipun bayang-bayang terjadinya kredit macet masih ada.
Senny Jovita Tondoharto, Kepala Marketing Tunas Mandiri Finance mengatakan semua pembiayan leasing yang ada mayoritas di cover oleh perbankkan. Seperti Tunas Mandiri Finance, yang di bawah Bank Mandiri, ACC di bawah Bank Permata, atau  BCA Finance di bawah Bank BCA.
“Semua perusahaan pembiayaan yang memiliki modal kuat, tentu di balik itu adalah side business dari bank-bank besar. Termasuk Adira yang dimiliki oleh Bank Danamon. Karena untuk modal milik pembiayaan jumlahnya tidak terlalu besar, 90% adalah milik bank,” ujarnya, Selasa (19/1) kemarin.
Senny menambahkan, semua pembiayaan saat ini berharap menunggu penurunan suku bunga perbankan kendati diharapkan segera menyesuaikan bunga kredit untuk mengakselerasi pembiayaan. Penurunan suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate sebesar 25 bps sejatinya tidak akan berpengaruh terhadap bunga kredit pembiayaan.
“Lembaga perbankan yang dominan menyediakan pendanaan bagi multifinance masih butuh waktu untuk menyesuaikan. Karena suku bunga deposito masih terbilang tinggi, sehingga ketergantungan terhadap bank masih cukup tinggi,” katanya.
Sebagai perusahaan pembiayaan, pertumbuhan kredit di awal tahun 2016 bisa berjalan cukup stabil hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan kredit tersebut juga harus di dukung oleh kebijakan dari BI selaku regulator yang mengatur dunia perbankkan.
“Kita tidak mungkin lepas dari keterkaitan Bank Indonesia, untuk itu penurunan BI Rate dapat dikaji kembali. Meskipun dengan penurunan sebesar 25 bps, masih belum dirasakan oleh banyak perusahaan leasing. Tetapi harus tetap disambut positif,” tutupnya. [wil]

Tags: