90 Persen Lulusan Pelayaran Terserap Industri

Prosesi Pelantikan Perwira Transportasi Laut di Politeknik Pelayaran Surabaya, Kamis (4/4).

Tersebar di bidang Regulator Pemerintah, Industri Pelayaran hingga Asuransi
Surabaya, Bhirawa
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Kemenhub, Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan jika kebutuhan sumber daya manusia (SDM) bidang pelayaran yang terserap industri mencapai lebih dari 90 persen. Tenaga yang terserap banyak yang tersebar di bidang regulator pemerintah maupun industri pelayaran dan asuransi. Capaian itu, menurut Hayati sesuai dengan fokus pemerintah untuk mengembangkan dan meningkatkan SDM. Outputnya, menciptakan tenaga kerja yang siap kerja.
“Kalau kita bicara kebutuhan secara total, tergantung pada perkembangan market yang ada. Tapi kalau saya lihat dari serapan di sekolah-sekolah lingkungan PPSDM khususnya di bidang pelayaran hampir diatas 90 persen direkrut di market luar negeri maupun dalam negeri,” ungkap dia usai memimpin Pelantikan Perwira Transportasi Laut di Politeknik Pelayaran Surabaya, Kamis (4/4).
Tidak hanya market industri laut, di market darat pihaknya juga menuturkan jika kebutuhan SDM sangat diperlukan. Hal itu terkait dengan konsern pemerintah dalam pengembangan tol laut yang kini tengah digarap. Hayati menilai, ada sekitar 17 ribu pulau di Indonesia yang juga akan membutuhkan tenaga pelaut yang cukup tinggi dan dermaga. “Ini barangkali saat ini yang kita wisuda jurusan atau program-program diploma tiga bisa memenuhi itu,”tuturnya.
Sebab, lanjut dia, sesuai dengan arahan Kemenhub dan Nawacita bahwa negara hadir di tengah masyarakat. Artinya, dari sisi pendidikan tinggi harus menciptakan environment kampus tidak hanya secara ekslusif melainkan juga inklusif. “Jadi kita ada program sejak 2016 hingga saat ini untuk memberikan diklat pemberdayaan masyarakat secara gratis yang dibiayai oleh APBN,”katanya.
Lebih lanjut, untuk tahun ini, ada sekitar 160 orang yang tersertifikasi baik dari sisi matra laut, matra darat maupun matra udara. Termasuk juga Politekpel Surabaya yang memberikan diklat kepada masyarakat terkait pelatihan basic safety training kepada nelayan juga dilingkungan siswa SMK sebagai upaya dalam mendukung revitalisasi SMK. “Mereka (SMK,red) kalau fasilitasnya tidak mencukupi bisa kami bantu,”papar dia.
Sementara itu, ditambahkan Direktur Poltekpel Surabaya, Capt. Heru Susanto jika tahun ini pihaknya mewisuda 230 mahasiswa dari jurusan Nautika, Teknika dan ETO. Dengan harapan, para mahasiswa bisa terserap oleh industri. Kendati begitu, dijelaskan Heru beberapa perusahaan sudah merekrut mahasiswanya terutama untuk jurusan ETO. Sebab, jurusan tersebut sangat dibutuhkan dalam industri pelayaran. “Ini (jurusan ETO) terus diminta. Bahkan mahasiswa kita terserap habis. Yang masih mengikuti pendidikan pun juga diminta,”katanya. Sebagai komitmen dalam menciptakan pembibitan kualitas SDM, Heru mengatakan jika tahun ini pihaknya membuka empat jurusan untuk program diploma IV. Yakni KLK, Nautika, Teknika dan ETO.
“Ketika mereka lulus dari sini, mereka akan jadi ASN (Aparatur Sipil Negeri) sama dengan STAN atau lembaga pendidikan dibawah kementerian,” pungkas dia. [ina]

Tags: