90 Persen Taman Terumbu Karang Hidup

karikatur ilustrasi

Sekitar 90 persen terumbu karang yang ditanam di sekitar perairan Pulau Ujuang, Kota Pariaman, Sumatera Barat berhasil hidup dan tumbuh dengan baik. Hasil tersebut diketahui setelah dilakukan monitoring langsung ke taman terumbu karang yang digagas oleh PT Pertamina Depot Pengisian Pesawat Udara Minangkabau bersama pemerintah Kota Pariaman dan komunitas TDC pada 2017.
Terumbu karang jenis Acropora Branching tersebut telah berumur kurang lebih enam bulan. Penanaman tersebut merupakan upaya penyelamatan lingkungan hidup bawah laut oleh pihak terkait. Khusus terumbu karang yang mati tersebut, ujar dia pada umumnya dikarenakan substrat untuk pemasangan karang jenis Acropora Branching itu terlepas dari rangka besi akibat derasnya arus bawah laut.
Selain terlepas akibat derasnya arus bawah laut, sebagian kecil terumbu karang tersebut juga mati akibat faktor sedimentasi sehingga berdampak pada pertumbuhannya. Namun, sebagian dari 15 persen bibit terumbu karang yang terlepas dari rangka besi tersebut masih ada yang mampu bertahan hidup di dasar laut. Sejak mulai dibangun pada September 2017, komunitas TDC telah melakukan pemantauan dan pembersihan taman terumbu karang sebanyak dua kali.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I DPPU Minangkabau membangun taman terumbu karang di Kota Pariaman sebagai upaya pelestarian ekosistem laut daerah itu. Taman terumbu karang merupakan bentuk kepedulian perusahaan atas upaya pelestarian ekosistem laut, khususnya di wilayah pesisir yang ada di sekitar operasi Pertamina.
Terumbu karang memiliki peran dan fungsi penting bagi kesuburan perairan laut, termasuk melindungi organisme biota laut seperti habitat penyu di sekitar pantai Pariaman. Sehingga, keberadaan taman terumbu karang di Pariaman diharapkan mampu menyelamatkan ekosistem dan habitat laut yang ada di wilayah pesisir provinsi itu.

Aksa Prawira
Ketua Komunitas dan pegiat pecinta alam bawah laut Tabuik Diving Club (TDC)

Rate this article!
Tags: