90 Ribu Santri Sidoarjo Ngaji Kitab Kuning Pecahkan Rekor MURI

Hari-Santri.

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam peringatan HSN (Hari Santri Nasional) 2017, sekitar 90 ribu santri se Kab Sidoarjo berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kegiatan ini  diprakarsai PC GP Ansor Sidoarjo, Minggu (22/10) di GOR Delta Sidoarjo mengambil tema ‘Ngaji Kitab Kuning Nashoikhul Ibad’.
Acara yang diajukan dengan jumlah peserta Pemecahan Rekor MURI Ngaji Kitab Kuning Nashoikhul Ibad itu sekitar 22 ribu santri, namun berhasil dihadiri dan diikuti sekitar 90 ribu santri. Maka perwakilan MURI (Museum Rekord Indonesia) langsung memberikan piagam penghargaan kepada penggagas acara Ngaji Bareng itu yakni Ketua PC GP Ansor Kab Sidoarjo, Riza Ali Faizin.
Selain penyerahan Rekor MURI dalam acara yang dihadiri pengurus dan Rois Am PBNU dan PWNU Jatim itu, juga dilengkapi pemberian hadiah kepada Muhammad Riza Rahmatullah yang berusia 8 sampai 11 Tahun hafal Al Quran, hafal Alfiyah dan Durrotunnasikhin dari Rois Am PBNU, KH Makruf Amin. ”Meski masih anak-anak dia layak disebut Ulama Besar Indonesia, karena hafal Al Quran dan sejumlah kitab besar. Kami beri hadiah kitab lagi agar secepatnya dihafalkan lagi,” tutur KH Makruf Amin.
Selain itu, Makruf Amin meminta agar santri Indonesia mampu mandiri secara ekonomi. Selain itu, juga menjaga NKRI karena kemerdekaan juga berkah jerih payah santri dan para kiai.
”Santri sekarang harus mandiri agar tidak terbelenggu secara ekonomi. Mereka harus mandiri secara ekonomi,” pintanya.
Ketua PCNU Sidoarjo, KH Misbakhun dalam pemecahan rekor MURI itu mengucapkan terima kasih ke seluruh santri dan panitia. Hal ini lantaran acara itu sukses 100%. ”Dengan acara ini harapan NU se Nusantara mandiri, mampu meneguhkan jati diri santri, serta harapan PCNU dan panitia mampu mewujudkan jati diri santri indonesia tetap tegaknya NKRI,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah juga menegaskan tantangan dan ancaman saat ini adalah kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa yang dirasa semakin berat. Potensi ancaman itu lebih banyak muncul dari dalam negeri sendiri. Diantaranya penyebaran isu-isu SARA yang menimbulkan berbagai macam konflik. Untuk itu, kata Saiful momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun ini dapat dijadikan gerakan penguatan paham kebangsaan yang berdasarkan keagamaan.
”Kami berharap keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo beserta organisasi dibawahnya untuk mendukung pembangunan di Sidoarjo. NU Sidoarjo dan masyarakat Sidoarjo harus berperan lebih nyata mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Dengan saling bergandeng tangan akan mewujudkan masyarakat Sidoarjo yang Inovatif, Mandiri, Sejahtera dan berkelanjutan sesuai visi dan misi Kabupaten Sidoarjo,” harap Saiful Ilah.
Dalam acara ini juga dihadiri Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar dan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf beserta para kiai khos lain dan para pejabat lainnya. Sedangkan acara penutupnya, para santri  dihibur Wali Band. [ach]

Tags: