91 Sopir Angkot Kota Batu Tak Dapat Bantuan Program PPK

Sopir angkot penerima bantuan PPK saat dikumpulkan di Rupatama Mapolres Batu beberapa waktu lalu.

Kota Batu, Bhirawa
Tercatat masih ada 91 sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi sembilan jalur di Kota Batu belum masuk dalam daftar program Polri Peduli Keselamatan (PPK) tahun 2020. Akibatnya, para sopir ini hanya bisa gigit jari ketika tidak bisa menerima bantuan tunai yang diberikan Polri bekerja sama dengan BRI ini. Tak terdaftarnya para sopir ini karena yang bersangkutan terlambat dalam pengumpulan berkas data yang dibutuhkan panitia.
Ketua Asosiasi 9 Jalur Angkutan Kota (angkot) Kota Batu, Heri Junaidi mengatakan, data riil yang seharusnya mendapat bantuan ini sebanyak 418 sopir. Namun hingga pada akhir masa pendaftaran jumah sopir yang terdata hanya 327 orang saja. “Kami sudah berupaya memperjuangkan sisanya ini. Tetapi menurut pihak Polres Batu sudah tidak bisa didaftarkan. Dianggap terlambat didaftarkan ke Polda,” ujar Heri, dikonfirmasi, Kamis (16/4).
Untuk diketahui, para sopir angkot ini diberi kesempatan selama empat hari untuk melengkapi berkas yang dibutuhkan dalam pemberian bantuan PPK. Dan keterlambatan ini bukan dikarenakan para sopir tidak mau mendaftar, tetapi karena keterbatasan akses informasi dan terbatasnya waktu pendaftaran. “Saya berharap kepada Pemerintah Kota Batu untuk membantu sisa sopir yang belum mendapat bantuan PPK ini,” harap Heri Junaidi.
Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara DPC Organda Kota Batu ini menjelaskan, 91 sopir yang belum terdaftar itu tersebar di 9 jalur, yakni Batu-Landungsari (BL), Batu-Selecta (BS), Batu-Songgoriti (BS), Batu-Karangploso (BK), Batu-Temas-Landungsari (BTL), Batu-Ngantang (BN), Batu-Bumiaji (BB), Batu-Gunungsari (BG), dan Batu-Junrejo-Landungsari (BJL).
Sementara, salah seorang sopir angkot jurusan Batu-Sumber Brantas (BS), Suwaji mengaku senang mendapat bantuan Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan dari BRI yang bekerja sama dengan Satlantas Polres Batu. Menurutnya, bantuan itu sedikit membantu meringankan beban ekonomi keluarganya di tengah tidak menentunya pendapatan sopir di masa pandemi Covid-19 ini.
“Alhamdulillah, bantuan ini bisa membantu meringankan beban ekonomi keluarga saya. Apalagi saat ini penumpang sepi. Sehari saya kadang setor Rp10 ribu dan kadang tidak setor sama sekali,” ungkap Suwaji.
Dia memaparkan, dari sekitar 70 sopir angkot jalur BS, hanya sekitar 10 armada yang beroperasi tiap hari. Adapun 60 angkot yang lain memilih tidak beroperasi, karena kondisi penumpang saat ini sangat sepi.
Sebelumnya, Polres Batu bersama BRI telah me-launching Program Polri Peduli Keselamatan (PPK) Tahun 2020 bertempat di ruang Rupatama Mapolres Batu, Rabu (15/4). Tujuan program ini meringankan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari wabah pandemi Covid-19. Program ini merupakan kerja sama Korlantas Polri dengan BRI.
Di Kota Batu ada sekitar 600 sopir angkutan, termasuk ojek online yang mendapat bantuan ini. Masing-masing sopir mendapat bantuan Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan yang diberikan melalui transfer rekening. [nas]

Tags: