92 Hektar Tanaman Padi Diserang Hawa Wereng

Kab Malang, Bhirawa
Petani padi dua desa di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, kini telah gelisah. Tanaman padi yang dalam beberapa minggu ini akan dipanen, dipastikan gagal panen. Sebab, padi yang mereka tanam kini diserang hama wereng jenis batang coklat. Agar petani tidak mengalami kerugian terlalu besar, maka sebagian petani memilih memanen lebih awal.
Kepala Petugas Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan-Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Jatim) Abdul Khojin, Rabu (29/3) menjelaskan lahan pertanian padi yang terserang di Desa Banjararum dan Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari tersebut seluas 92 hektar.
“Di Desa Banjarum lahan pertanian padi yang diserang hama wereng seluas 60 hektar, sedangkan di Desa Purwoasri seluas 32 hektar,” jelasnya.
Sehingga agar hama wereng itu tidak meluas, tegas dia, maka pihaknya melakukan kegiatan penyemprotan hama di persawahan milik warga di dua desa tersebut. Untuk menghindari kerugian lebih banyak, maka sebagian petani memaksa memanennya lebih awal. Untuk itu dirinya berharap, dengan adanya penyemprotan tanaman padi yang terserang hawa wereng di Desa Banjararum dam Desa Purwosri akan mampu membasmi hawa wereng yang berjenis batang coklat.
“Hama wereng mulai menyerang tanaman padi di dua desa tersebut sejak dua minggu terakhir ini, saat padi berumur 80 hari atau buah masih matang susu. Sedangkan serangan hama wereng tersebut baru kali pertama terjadi di wilayah setempat,” terang Khojin.
Selama ini, ia mengaskan, tidak ada jenis hama wereng jenis itu. Apalagi lagi, pada usia tanaman padi tergolong muda. Sehingga dampak dari serangan hama wereng yang menyerang puluhan hektar tanaman padi milik petani tersebut, secara otomatis petani mengalami kerugian. Dan rata-rata petani mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta per hektar.
“Penyemprotan massal yang kami lakukan itu setelah adanya laporan dari masyarakat. Dari laporan itu, maka Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang bersama Petrokimia Gresik mendistribusikan bantuan racun pembasmi hama wereng,” ujar dia.
Khojin menambahkan, hama wereng muncul secara tiba tiba sejak tanaman padi berumur 45 hari. Hama yang muncul pada usia padi 80 hari, merupakan hama generasi ketiga. Sementara, petani ketika tanaman padinya diserang hama wereng, kelemahannya pada teknik penyemprotan sebagai upaya antisipasi. Sehingga dengan kelemahannya itu, maka pihaknya akan memberikan pelatihan terkait teknik menyemprot hama dengan benar, sebagai langkah antisipasi agar hama tidak meluas. [cyn]

Tags: