92 Persen Pasien Covid-19 RSUD dr Soetomo Warga Kota Surabaya

Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim—dr Joni Wahyuhadi

Surabaya, Bhirawa
Tingginya jumlah kasus covid-19 di Surabaya membuat rumah sakit rujukan di tingkat provinsi didominasi dari warga Kota Pahlawan tersebut.
Jumlahnya bahkan mencapai 92 persen dari total pasien yang ada. Kendati demikian, menyoal latar belakang pasien berdasar kedaerahan dianggap tak sesuai dengan etika kedokteran.
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim—dr Joni Wahyuhadi menegaskan, dalam merawat pasien tidak boleh membedakan ras, suku, agama, kedaerahan maupun politik.
Itu etika kedokteran. Misalnya Pemprov membangun rumah sakit khusus utk Provinsi Jatim kemudian orang Kalimantan Orang Jawa Tengah tidak boleh masuk.
“Itu tidak etis dan tidak diperkenankan di dunia kedokteran. Coba dibuka lagi di etika kedokteran,” tutur dr Joni yang juga Dirut RSUD dr Soetomo. Di RSUD dr Soetomo, pihaknya memastikan 92 persen berasal dari warga Surabaya.
Saat ini, dijelaskan Joni, penanganan Covid-19 sudah bisa ditangani langsung di rumah sakit daerah. Karena penanganan pasien Covid-19 hanya membutuhkan dokter paru, dokter anastesi, dokter penyakit dalam dan ruang isolasi.
Bahkan dokter umum sudah cukup untuk menangani pasien covid-19 dengan tingkat sedang dan ringan dengan supervisi dokter paru. “Ruang ICU pun tidak selalu perlu. Jadi ini bukan penyakit seperti tumor otak,” kata dia.
Joni tidak tahu persis apakah di rumah sakit lain di Surabaya apakah memang banyak rujukan dari luar Surabaya. Menurutnya, angka itu perlu diupdate datanya. “Karena di dr Soetomo tidak berbicara seperti itu,” ungkal Joni.
Joni mengaku kesiapan rumah sakit daerah saat ini telah berkembang cukup baik. Pihaknya melihat kesiapan rumah sakit di daerah, justru luar biasa. Mereka bisa mengembangkan ruang isolasi dari dua menjadi 40 bed.
Misalnya RSUD Sidoarjo, mereka merawat sampai 125 pasien sampai saat ini. Jadi mereka mengembangkan sampai 60 ruang isolasi. “RSUD Sidoarjo tidak pernah merujuk karena memang sudah ada dokter paru, dokter anastesi dan ruang isolasi bisa dibuat.Tidak terlalu sulit, RSUD dr Soetomo membuat ruang isolasi 30 bed dalam dua minggu. Jadi kalau ada niat bisa. Boleh dicatat itu,” tegas Joni. [tam]

Tags: