99 Persen Kecelakaan di Kota Surabaya Akibat Human Error

Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya. [zainal ibad/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya gencar melakukan sosialiasi, demi terciptanya keselamatan pengendara dalam berlalu lintas. Selain menggelar operasi patuh, Pemkot Surabaya bersama jajaran terkait juga gencar sosialisasi dan memberikan imbauan tertib berlalu lintas kepada masyarakat Kota Pahlawan.
Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Pemkot Surabaya bersama kepolisian dan TNI selalu bersama-sama menggelar operasi patuh, untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan terhadap pentingnya mentaati peraturan berlalu lintas. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi resiko kecelakaan, serta menciptakan lalu lintas yang aman, tertib dan lancar di Kota Surabaya.
”Sosialiasi yang paling efektif tak lagi secara persuasif, tapi dengan tindakan tilang. Sebab, kecelakaan ini selalu didahului pelanggaran lalu lintas,” kata Irvan saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (17/9).
Menurutnya, hampir 99% angka kecelakaan itu karena human error atau kesalahan pengendara, bukan karena kendaraan, cuaca ataupun kondisi jalan. Makanya, pihaknya terus concern melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan, edukasi tertib berlalu lintas juga terus ditanamkan kepada para pelajar sekolah.
”Kami sudah sering roadshow ke sekolah – sekolah, instansi dan kampong – kampung. Bahkan, sosialisasi ini dilakukan sejak usia dini pada anak – anak PAUD dengan rangkaian city tour,” jelasnya.
Irvan menegaskan, seharusnya pelanggaran itu tak perlu terjadi. Misalnya saja, melanggar arus, rambu marka, hingga parkir di atas trotoar yang menjadi hak-hak pejalan kaki. Sebab, multipalyer effect yang ditimbulkan dari kecelakaan itu luar biasa, seperti membuat seseorang kehilangan pekerjaan, sehingga jatuh kemiskinan.
”Kami banyak melihat di jalan, sebenarnya pelanggaran – pelanggaran seperti itu tidak perlu terjadi, seringkali keselamatan – keselamatan di jalan raya itu tidak mereka pikirkan,” katanya.
Dishub akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pelanggar lalu lintas ini. Seperti mengoptimalkan pengawasan pengendara melalui CCTV, hingga operasi gabungan bersama jajaran Kepolisian dan TNI. ”Kami akan terus menambah tiap tahun CCTV baik face recognition maupun e-tilang. Ini tidak hanya berfungsi untuk pengawasan terhadap pelanggar lalu lintas, tapi juga save city,” kata dia.
Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, AKP Faqih memastikan, pihaknya akan terus menekan jumlah kecelakaan akibat pelanggar lalu lintas. Salah satunya melalui kegiatan Operasi Patuh Semeru. Operasi Patuh Semeru yang digelar dari tahun 2018 ke 2019, angka penindakan terhadap pelanggar lalu lintas mengalami peningkatan yang signifikan.
Tahun 2018, pihaknya memberikan penindakan terhadap 24.227 pelanggar. Sedangkan Operasi Patuh Semeru yang digelar selama 11 hari pada September 2019 lalu, pihaknya memberikan penindakan kepada 42.898 pengendara. ”Angka penindakan mengalami peningkatan 79,93% dari tahun 2018. Satu hari itu hampir kita berikan penindakan terhadap 3000 pelanggar lalu lintas,” kata AKP Faqih. [iib]

Tags: