Abah Anton Persilakan Sutiaji Maju Pilwali Kota Malang

Sutiaji Wakil Wali Kota Malang saat mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Wali Kota Malang di Kantor DPC PDI Perjuangan. Ia diantarkan oleh rekan-rekannya yang dulu menjadi tim sukses di Pilkada tahun 2013.

Kota Malang, Bhirawa
Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji secara resmi telah mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Wali Kota Malang melalui PDI Perjuangan. Ia mengambil formulir di DPC PDI Perjuangan Kota Malang Jalan Panji Suroso pada Selasa (13/6) malam kemarin.
Pendafataran Wakil Wali Kota Malang ini, sekaligus memastikan kemesraannya di tahun 2013 lalu, akan berakhir sebelum proses  pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  tahun 2018, karena Sutiaji memilih jalan untuk maju sendiri.
Wali Kota Malang, H. Moch. Anton, kepada sujumlah wartawan, Rabu 14/6 kemarin, mengutaraan, pihaknya membenarkan, jika Sutiaji sebelumnya telah memberi kabar melalui jaringan seluler kepadanya untuk mendaftar melalui PDI Perjuangan.
“Jadi saya mau ke Jakarta memaparkan perolehan Adipura Kirana, kemarin dalam perjalanan memang ditelepon  sama Pak Wawali, untuk menyampaikan niatnya maju sebagai kepala daerah,” ujar Wali Kota Malang yang kerap disapa Abah Anton itu.
Dia pun merasa tidak keberatan apabila dalam Pilkada tahun depan ia akan berhadapan dengan wakilnya tersebut. Karena menurutnya, memimpin Kota Malang merupakan hak setiap warga negara dan warga Kota Malang.
“Ini kan proses demokrasi, siapapun berhak berperan aktif di dalamnya, makanya kami tidak mempersoalkan, kalau Pak Wawali mau mendaftar di DPC PDI Perjuangan,” tambah  Abah Anton itu.
Dia juga menegaskan, jabatan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang merupakan amanah dari masyarakat. Siapapun memiliki kesempatan yang sama dan dapat dipilih oleh masyarakat. Artinya, semua keputusan diserahkan kepada warga Kota Malang dalam pemilu yang akan berlangsung pada pertengahan 2018 nanti.
Sementara terkait langkahnya untuk kembali maju dengan PKB menurutnya masih akan dipikirkan secara matang bersama partai.  Sebab  untuk kembali maju PKB harus berkoalisi dan saat ini masih dalam tahap penjajakan.
“Jadi kalau Pak Wawali maju, mencari kendaraan lain itu haknya, karena di PKB tidak bisa maju sendiri, tetapi harus melakukan kerjasama atau berkoalisi dengan partai lain,”imbuh Abah Anton.
Sebelumnya Sutiaji sendiri  saat mendaftar ke DPC PDI Perjuangan kepada wartawan menyampaikan, jika sebelum berangkat ke DPC ia sudah berpamitan dan mita izin kepada Wali Kota Malang.
Sebab bagaimanapun menurut pria yang juga seorang ustadz ini,  Abah Anton sampai saat ini masih merupakan atasan dia di Pemkot Malang. Malahan dia menyampaikan tidak hanya kepada Wali Kota Malang dia meminta zjin.
Tetapi kepada sesepuh di Kota Malang, termasuk mantan Wali Kota Malang Peni Suparto, Sutiaji juga meminta izin untuk maju sebagai Bakal Calon Wali  Kota Malang, lewat PDI Perjuangan.
“Pak Peni merupakan tokoh yang telah menanamkan tonggak pembangunan Kota Malang selama 10 tahun. Sejumlah bangunan besar yang menandakan kemajuan Kota Malang telah diukir oleh Pak Peni, makanya saya harus meminta izin dan doa restu kepada Pak Peni,”tutur Sutiaji.
Sementara itu, diperoleh informasi, jika Sutiaji ingin bertemu langsung degan Wali Kota Malang Abah Anton. Namun keinginan itu ditolak, karena itu ia hanya berpamitan melalui saluran telephone saja.
Sumber di DPRD Kota Malang menyebut, sebenarnya beberapa hari sebelum pendaftaran Sutiaji telah menyatakan ingin bertemu dengan Abah Anton, namun  hingga menjelang pendafataran tidak bisa diterima. Makanya ia hanya bisa menyampaikan keinginanya melalui telepon.
Meskipun, masalah tersebut dibantah oleh Sutiaji sendiri. Bahkan ia hanya menyampaikan jika Abah Anton sibuk, karena ada beberapa hal yang harus dikerjakan. “Nggak lah kita ini baik-baik saja, nggak ada masalah apa-apa, bahkan saya dan abah berkomitmen untuk menyelesaikan tugas hingga masa kepemimpinan di Kota Malang habis waktunya,”pungkas Sutiaji. [mut]

Tags: