Abaikan Keselamatan Wisatawan, Sedudo Tetap Dibuka

Wisata air terjun Sedudo pasca bencana longsor yang menewaskan tiga orang tetap dibuka untuk wisatawan, Kamis (23/7).

Wisata air terjun Sedudo pasca bencana longsor yang menewaskan tiga orang tetap dibuka untuk wisatawan, Kamis (23/7).

Bahaya Longsor Susulan Mengancam
Nganjuk, Bhirawa
Trauma akibat bencana longsor yang menewaskan tiga wisatawan yang berkunjung di air terjun Sedudo belum hilang. Namun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah (Disparbuda) Pemkab Nganjuk sebagai pengelola tidak menutup lokasi wisata yang berada di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan tersebut.
Tempat wisata andalan Kabupaten Nganjuk yang berada di lereng Gunung Wilis tersebut masih boleh dikunjungi wisatawan, meski bahaya longsor susulan sewaktu-waktu kemungkinan terjadi. Apalagi tidak ada jaminan musibah yang menelan korban jiwa serupa akan terulang baik dari Disparbuda Nganjuk maupun pihak kepolisian. Bahkan, garis polisi yang mengelilingi kolam dibawah air terjun masih terpasang.
Kepala Disparbuda Supianto mengaku kejadian yang menimpa para wisatawan adalah musibah, tanpa ada unsur kesengajaan. Karena itu Disparbuda tidak terburu-buru melakukan penutupan terhadap objek wisata penyumbang PAD Nganjuk terbesar itu. Justru, selama  Lebaran 2015 ini, objek wisata tersebut tetap dibuka untuk wisatawan, tetapi mereka dilarang mandi di bawah air terjun. “Untuk sementara para pengunjung kami larang untuk mandi tepat di bawah air terjun, tapi tetap kami buka untuk umum,” jelas Supianto dihubungi lewat telepon selulernya, Kamis (23/7).
Meski demikian lanjut dia, Disparbuda telah melakukan koordinasi, baik kepada pihak Perhutani maupun Polres Nganjuk untuk menyelidiki jatuhnya ranting pohon itu. “Sudah kami koordinasikan dengan pihak terkait untuk mengetahui penyebab sesungguhnya,” tegas Supianto.
Pasca tragedi tanah longsor yang menelan tiga korban jiwa, kawasan wisata air terjun Sedudo sepi pengunjung. Hanya tampak beberapa pekerja yang membersihkan lokasi sekitar air terjun Sedudo dan sisa material longsor.
Berbeda dengan hari biasa, lokasi wisata air terjun Sedudo tampak lengang. Hanya sisa material longsor dan barang-barang milik korban, seperti sandal, sepatu maupun baju yang masih tertinggal di lokasi sekitar air terjun Sedudo.
Sementara itu Sumaji, juru rawat wisata air terjun Sedudo yang sempat ditemui Bhirawa mengatakan, peristiwa yang merenggut 3 korban jiwa pada Selasa, (21/7) lalu bukan tanah longsor. Melainkan pohon roboh yang membawa material berupa tanah dan batu yang tersangkut akar. “Sebenarnya bukan longsor, tapi hanya material tanah yag terbawa pohon roboh,” ungkap Sumaji.
Meski tidak memiliki kompetensi di bidang geologi, Sumaji menganggap bahwa kondisi tanah di sekitar kawasan wisata air terjun Sedudo relatif stabil dan aman bagi para wisatawan. Sumaji bahkan menegaskan tidak perlu menutup lokasi wisata air terjun Sedudo. “Kalau kondisi tanah di kawasan air terjun Sedudo ini termasuk stabil dan aman bagi wisatawan,” kata Sumaji. [ris]

Tags: