Abaikan Pancasila, Generasi Muda Mulai Kehilangan Arah

PancasilaSidoarjo, Bhirawa
Generasi muda Indonesia kini mulai kehilagan arah, tidak mengenal wawasan kebangsaan dan lebih menonjolkan hedonisme (mencari kenikmatan) tanpa mau bersusah payah.
Bila kondisi ini terus dibiarkan maka akan sulit selanjutnya Indonesia mendapatkan pemimpin yang tangguh yang mampu menjaga NKRI. Sementara rongrongan dan ancaman negara lain dalam berbagai bentuk mulai bermunculan dan sudah dirasakan. Seperti mengalirnya tenaga kerja asing dari Philipina, China yang masuk bekerja dalam sektor strategis. Seperti pembangunan infrastruktur.
Anggota DPR RI, Sungkono, merasa keluh menyaksikan anak muda yang tewas setelah pesta Miras, yang terlibat Narkoba. Dan para begal motor yang umumnya anak muda. Pemerintah diminta jangan terlena membangun fisik saja, tetapi pembangunan mental generasi muda mutlak diperlukan. Dan itu bukan tanggungjawab anggota MPR saja, tetapi juga tanggungjawab seluruh pemimpin bangsa.
Hal ini diungkapkan Sungkono, di hadapan ratusan masyarakat Sidoarjo, Sabtu (3/9) sore, saat melakukan sosialisasi empat pilar, merasa kecewa melihat banyaknya pemimpin yang malas melakukan sosialisasi kebangsaan. Di sekolah tak ada lagi pelajaran PMP tentang pendidika Moral Pancasila. Padahal pendidikan Pancasila harus selalu ditanamkan secara masif. ”Tidak boleh berhenti, justru pendidikan ini yang akan menyelamatkan Indonesia kelak dari berbagai serangan lawan,” ujarnya.
Dengan kuatnya wawasan kebangsaan ini di masyarakat, maka semakin kuat pula persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKR. Saat ini kebanyakan masyarakat kurang faham pentingnya wawasan kebangsaan. Padahal tujuan dari penguatan empat pilar ini, demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
Juga agar kondisi masyarakat tetap kondusif. Dan sosialisasi ini, juga merupakan tanggung jawab kita sebagai anggota MPR RI, untuk menjalankan kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Anggota Komisi V DPR ini menjelaskan, dirinya tak pernah lelah untuk melakukan sosialisasi empat pilar ini karena memang sangat penting. ”Kita sudah harus memiliki fikiran komperhensif dan tidak hanya berfikir kepentingan golongan saja,” tutup Sungkono.
Sementara itu, H Dzul Himam, Ketua DPD PAN Sidoarjo yang didaulat memberikan penjabaran dari empat pilar ini menuturkan, kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, harus diperkuat dengan ketahanan dan bela negara yang kuat dari rakyatnya. Dan yang bisa mewujudkan itu, adalah pemahaman empat pilar wawasan kebangsaan yang harus dimiliki rakyat Indonesia. [hds]

Tags: