Abdimas Umsida Pantau Hasil Pelatihan Secara Daring

Saat pembuatan sabun yang laksanakan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah berhasil memberikan pelatihan pembuatan sabun Healty Rice And Spice Handmade Soap, untuk ibu-ibu PKK warga Desa Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo beberapa hari yang lalu. PKaMI (Program Kemitraan Masyarakat Institusi) Umsida melalui Pengabisan Masyarakatnya (Abdimas) tinggal melakukan pemantauan dengan sistem Daring.
Ketua Tim Abdimas Umsida, Chylen Setiyo Rini mengatakan, kalau kegiatan ini sudah dilaksanakan pada 22 Pebruari 2020 lalu. Kini tugas kampus tinggal melakukan pemantauan, bagaimana perkembangan mereka sekarang agar terus berjalan dengan baik. ”Bentuk kegiatannya waktu itu adalah sosialisasi dan pembuatan sabun handmade yang sehat dan ramah lingkungan, yang diikuti sebanyak 15 ibu – ibu warga setempat,” ungkap Chylen Setiyo Rini, pada (16/4) kemarin.
Program pelatihan ini dilakukan karena kondisi sebelumnya mereka memakai dan membeli sabun komersil yang terdapat di pasaran. ”Sehingga pelatihan ini diharapkan mereka akan mampu membuat sabun mandi sendiri, yang lebih sehat dan ramah lingkungan meskipun masih level sabun batang sederhana,” jelasnya.
Sosialisasi dilanjutkan pada acara inti yakni peragaan langsung cara pembuatan sabun batang sederhana oleh narasumber Metatia Intan Mauliana. Metatia menjelaskan, bahan – bahan yang digunakan meliputi air, palm oil dan coconut oil serta NaOh (Soda api), dengan menambahkan bahan-bahan pendamping seperti bubuk strawberry sebagai pewarna dan strawberry fragrance sebagai pewangi.
“Serta dapat ditambahkan bahan-bahan lainnya seperti serbuk beras untuk scrub atau juga air beras, dimana beras merupakan bahan yang sangat umum dan selalu tersedia di rumah, apalagi kebanyakan warga sini adalah petani,” paparnya.
Peserta ibu – ibu PKK sangat penasaran dan ingin mencoba secara langsung dipersilakan membuat bersama-sama. ”Jadi selama kegiatan, mereka selalu diingatkan untuk menggunakan sarung tangan, beserta masker dan kacamata bila perlu agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan dan keterampilannya ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan potensi lokal di desanya. ”Sebagai sarana menunjukkan eksistensi diri, serta dapat membantu ekonomi keluarga melalui industri rumah tangga. Selain itu, juga diharapkan munculnya kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan dengan tidak menggunakan bahan-bahan harsh cemicals/bahan kimia yang keras,” harap Metatia. [ach]

Tags: