Abdus Syukur: Rumah Garam Mampu Produksi 10 Ton Garam

Rumah Garam ‘BUMDes Wijaya Kusuma’ Desa Banyusangkah Kecamatan Tanjung Bumi menjadi harapan baru untuk kebutuhan pengasinan dan pengawetan ikan hasil tangkapan para nelayan setempat.

Surabaya, Bhirawa
Keberadaan salt house atau rumah garam ‘BUMDes Wijaya Kusuma’ Desa Banyusangkah Kecamatan Tanjung Bumi yang merupakan binaan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi harapan baru bagi warga nelayan desa setempat.
Kepala Desa Banyusangkah, Abdus Syukur mengungkapkan meskipun baru berproduksi tiga bulan, rumah garam ini mampu mengurangi tingkat kebutuhan garam bagi para nelayan. “Dengan lahan 2.000 meter persegi saja, rumah garam ini mampu memproduksi 10 ton garam per bulan,” terang Syukur, Senin (3/12) kemarin.
Syukur menambahkan kemampuan produksi rumah garam dipastikan bisa meningkat lantaran di Desa Banyusangkah masih terhampar 40 hektar lahan tidur milik para nelayan. “Silahkan para nelayan bergabung dengan mendirikan rumah garam. Saya yakin dengan sistem penuaan seperti ini akan mampu menutup kebutuhan ratusan ton garam domestik,” terangnya.
Tidak seperti lahan-lahan pada umumunya, tambak konvensional di Banyusangkah untuk proses penuaan garam dilakukan secara tertutup dengan menggunakan plastik geomembran sehingga rumah garam tetap berproduksi. [riq]

Tags: