ABI Perkirakan Kenaikan Omzet 10 Persen

Surabaya, Bhirawa
Mulai berjalannya musim kampanye Calon Legislatif (Caleg), telah memberikan angin segar bagi pengusaha roti atau bakeri di Indonesia. Pesanan berbagai jenis dan ukuran kue menjadi pilihan bagi para Caleg untuk memberikan makanan ringan bagi calon pemilihnya atau pendukungnya.
Melalui Sekjen ABI (Asosiasi Bakeri Indonesia), Timothy Pratana yang juga pakar bakeri Indonesia mengungkapkan, pengusaha bakeri khususnya di Jatim sudah ada yang mendapatkan order dari beberapa Caleg.
”Saya kemarin bertemu beberapa pengusaha bakeri asal Surabaya, dari beberapa daerah di Jatim yang mengungkapkan adanya peningkatan pesanan mencapai 10%. Kenaikan itu banyak di pesan para Caleg yang mengumpulkan massa,” ungkapnya Minggu (16/3) kemarin di Resto Tokyo.
Timothy mengungkapkan, pertumbuhan ini bukan hanya sekedar para Caleg membutuhkan makanan ringan, namun adanya keterlibatan dari tim marketing dari perusahaan bakeri yang turut aktif untuk menawarkan produknya.
”Roti isi daging giling, yang dijual dengan harga Rp2.500 paling banyak menjadi pilihan Caleg. Kalau saya melihat, karena roti isi daging lebih murah dibandingan dengan yang berisi sosis dan relatif mengenyangkan,” tegasnya.
Kenaikan omzet penjualan ini bisa terjadi hingga terjadinya Pilihan Presiden (Pilpres), karena dimana ada kerumunan massa yang yang dikerahkan Caleg dan Capres tentu akan membutuhkan beberapa bakeri yang harus diberikan kepada kelompok masyarakat.
”Dengan perbandingan harga antara nasi bungkus dan bakeri kalau dihitung memang tidak terlalu beda jauh. Kalau nasi bungkus hanya satu rasa, kalau dengan menggunakan roti tentu akan banyak variasi. Minimal ada tiga rasa bakeri yang berbeda,” terangnya.
Pesta demokrasi tahun 2014 memberikan banyak keuntungan bagi para pebisnis, terutama bagi pebisnis catering, bakeri, dan air dalam kemasan yang paling menerima dampak langsung dari pesta politik. Namun harapan akan keamanan dan kesejahteraan rakyat harus diutamakan.
”Demokrasi harus tetap kita hargai, memang dengan pesta demokrasi mulai pilihan Caleg hingga presiden telah memberikan keuntungan bagi para pemilik usaha makanan, tapi kalau keamanan dan kesejahteraan tidak dijaga maka pengusaha pun akan ragu untuk mendukung pergerakan demokrasi di Indonesia,” tutupnya. [wil]

Tags: