Abu Raung Ancam Tanaman Kopi dan Tembakau

Petani kopi memilih kopi yang layak produksi dan memenuhi kualitas ekspor

Petani kopi memilih kopi yang layak produksi dan memenuhi kualitas ekspor

Petani Kopi Jember dan Bondowoso Pasrah
Bondowoso, Bhirawa
Ribuan petani di Bondowoso dan Jember kini hanya bisa pasrah melihat hasil tanaman kopi dan tembakau yang menurun kualitasnya setelah terpapar abu vukanik Gunung Raung yang mengguyur di wilayah setempat.
Erupsi Gunung Raung berdampak langsung pada petani kopi rakyat Bondowoso yang selama ini sudah mampu menembus pasar Eropa seperi Swiss dan lainnya, sehingga Target ekspor kopi rakyat Bondowoso menurun drastis  hingga 20 persen tahun ini. Selain itu Penurunan terjadi karena siklus tanaman kopi yang selalu naik turun tiap tahun.
Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Suhardjo mengatakan, target tahun ini tidak lebih dari 400 ton sebagaimana tahun sebelumnya, namun ternyata target tersebut dipastikan tidak bisa dipenuhi.
“Proyeksi kita untuk tahun ini untuk kopi yang layak ekspor sekitar 400 ton. Ini turun 20 persen dari tahun lalu karena kalau kopi siklusnya memang seperti itu. Jika tahun lalu tinggi, maka tahun ini akan rendah,” kata Suhardjo kepada Bhirawa, Senin (27/7).
Dikatakan Suhardjo, capaian ekspor kopi tahun 2014 lalu mampu menghasilkan 529,2 ton kopi arabika dengan nilai keuntungan 19 miliar lebih. Sementara kopi robusta berhasil mencapai angka 29,8 ton dengan nilai keuntungan 600 juta lebih.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan mencatat, target ekspor kopi rakyat tahun 2015 ini merupakan yang terendah sejak 3 tahun terakhir. Sehingga untuk menaikkan target pada tahun berikutnya pihaknya akan memaksimalkan pembinaan baik melalui PPL maupun Pusat Penelitian Kopi dan Kakau (Puslit Koka) yang selama ini ikut terlibat melakukan pembinaan.
Pada tahun 2013 lalu, capaian panen kopi arabika di Bondowoso mencapai 106,3 ton atau Rp.2,34 miliar. Sementara capaian tahun 2012 sebanyak 235 ton dengan nilai Rp.8,2 miliar.
Saat ini terdapat 40 kelompok petani kopi rakyat di Bondowoso dengan luas lahan total mencapai 2.400 hektare. Mereka tersebar di beberapa kecamatan yang merupakan sentra penghasil kopi seperti Sumber Wringin, Sempol, Botolinggo, Cermee, Maesan dan Pakem.
Kopi hasil produksi ke 40 kolompok tani tersebut, telah diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Ekspor perdana dilakukan pada 2011 dan terus berlanjut hingga sekarang.
Sementara itu Suyitno (40) Petani Kopi Asal Desa Sukosari mengakui jika saat ini target panen kopi yang direncanakannya dipastikan tidak maksimal seperti tahun sebelumnya, sehingga dirinya berharap adanya dukunga dari pemerintah untuk memaksimalkan pada tahun depan, sehingga potensi keuntungan yang gagal diraih tahun ini bisa dipenuhi pada tahun depan.
“Kita berharap aadanya pembinaan dari pemerintah untuk tahun berikutnya, tahun ini mungkin bukan rejeki kita mas,” katanya.
Sementar itu Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jatim, Hendro Handoko di Jember, mengatakan abu vulkanik Gunung Raung sangat merugikan petani tembakau.
“Hampir seluruh lahan perkebunan tembakau milik petani diguyur hujan abu vulkanis Gunung Raung, dan hal tersebut sangat memengaruhi kualitas tembakau,” katanya.
Ia mengaku sudah memantau di sejumlah areal tanaman tembakau yang sudah ditanam petani pada Mei hingga Juni 2015 di Jember, dan hasilnya banyak petani yang mengeluh karena dipastikan merugi pada musim panen nanti.
“Di Jember hujan abu vulkanis mengguyur di 31 kecamatan atau seluruh kecamatan di kabupaten setempat, sehingga seluruh lahan tembakau milik petani terpapar abu vulkanis Raung,” tuturnya.
Abu vulkanis gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu menempel di daun tembakau, sehingga menutup pori-pori batang dan daun yang menyebabkan pertumbuhan tanaman tembakau terganggu hingga berdampak pada kualitas tembakau.
“Kualitas daun tembakau yang menurun tentu akan berdampak pada harga jual tembakau ke eksportir dan pabrikan, sehingga petani tembakau terancam merugi dan gulung tikar akibat erupsi Gunung Raung,” ucap petani tembakau asal Jember itu. [har,ant]

Tags: