Ada 176 Penderita DB di Kabupaten Blitar, Satu Orang Meninggal

Krisna Yekti

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Meskipun saat ini masih musim pandemi Virus Corona (Covid-19), menginjak semester pertama tahun 2020, ternyata ada sekitar 176 orang penderita Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Blitar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Blitar, Krisna Yekti membenarkan hingga tanggal 11 Juni 2020 jumlah penderita Demam Berdarah di Kabupaten Blitar mencapai 176 orang, dimana satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Sejak awal tahun sampai pertengaha tahun 2020, ada satu kasus penderita DB yang telah meninggal dunia,” kata Krisna Yekti.
Lanjut Krisna, satu penderita yang meninggal dunia berasal dari daerah Kecamatan Kanigoro dan masih berusia anak-anak, dimana yang bersangkutan sebelumnya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Blitar. Namun karena kondisinya ngedrop sehingga tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.
Selain itu dikatakan Krisna, kalau dibandingkan dengan bulan yang sama ditahun yang lalu jumlah kasus mengalami penurunan. Namun pihaknya tidak merasa bangga adanya penurunan jika terdapat kasus kematian.
“Jumlah kasus DB ada penurunan cukup besar dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun saat ini kita lebih fokus pada Covid-19,” ujarnya.
Tambah Krisna, sepanjang tahun 2019 lalu ada 11 penderita akibat demam berdarah yang meninggal dunia. Harapannya tahun ini terjadi penurunan karena sejak akhir 2019 lalu Dinkes Kabupaten Blitar juga sudah gencar melakukan sosialisasi serta upaya pencegahan lainnya.
“Selain menerapkan protokol kesehatan Covid-19 setiap waktu, kami sebelumnya juga sudah melakukan sosialisasi tentang antisipasi DB dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan serta membuang atau membersihkan genangan air disekitar rumah,” imbuhnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, juga meminta Pemkab Blitar dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga waspada terhadap DB meskipun saat ini tengah diuji dengan adanya wabah Covid-19, dimana selain melakukan sosialisasi juga melakukan pencegahan dilapangan secara langsung dengan melaksanakan foging.
“Sebab setiap tahunnya kasus DB sampai meninggal selalu ada, sehingga selain Covid-19 juga harus siap dan memperhatikan kasus ini,” terang Abdul Munib. [htn]

Tags: