Ada 40 Bidang Lahan TKD Pasuruan Terdampak

PPK Tol Pasuruan-Probolinggo, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Agus Minarno bersama petugas lainnya mengecek pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo di wilayah Nguling, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/12) sore. Ada 40 bidang lahan TKD hingga saat ini masih menunggu rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur. [hilmi husain/bhirawa]

PPK Tol Pasuruan-Probolinggo, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Agus Minarno bersama petugas lainnya mengecek pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo di wilayah Nguling, Kabupaten Pasuruan, Kamis (21/12) sore. Ada 40 bidang lahan TKD hingga saat ini masih menunggu rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur. [hilmi husain/bhirawa]

Pasuruan, Bhirawa
Penggantian lahan Tanah Kas Desa (TKD) yang terdampak pembangunan proyek tol Pasuruan-Probolinggo hingga kini belum terbebaskan. Padahal, pembebasan lahan tanah milik warga sudah hampir 90%.
Sebanyak 10% lahan TKD di terdampak proyek Tol Pasuruan-Probolinggo itu masih dalam tahap koordinasi dengan pemerintah tingkat I yakni Provinsi Jatim.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Pasuruan-Probolinggo, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Agus Minarno menyampaikan ke 10% lahan TKD itu sebanyak 40 bidang lahan TKD.
Meski demikian, belum terbebasnya TKD itu diyakini tak terlalu menghawatirkan lantaran tak ada kendala yang sangat berarti.
”Ada 40 bidang lahan TKD yang terkena proyek tol Pasuruan-probolinggo. Untuk TKD ini akan kami koordinasikan langsung ke Pemerintah Provinsi Jatim. Saat ini yang terpenting adalah tanah milik warga yang sudah dibebaskan atau sekitar 90 persen sudah terbebaskan. Untuk TKD hanya 10% saja,” ujar Agus Minarno kepada sejumlah wartawan, Rabu (21/12) sore.
Menurutnya, 40 bidang TKD itu masing-masing di Pasuruan ada 23 bidang dan di Probolinggo ada 17 bidang.
Terinci 23 bidang di Pasuruan berada di Desa Ranu Klindungan, Kecamatan Grati sebanyak 16 bidang, Desa Sumber Dawesari Kecamatan Grati sebanyak 5 bidang, Cukur Gondang, Kecamatan Grati dan Desa Sebalong, Kecamatan Nguling masing-masing sebanyak satu bidang.
Di wilayah Probolinggo ada 17 bidang berada di Desa Sumber Kedawung dan Kejorongan, Kec Leces yang masing desa itu terdapat empat bidang, di Desa Klampok dan Sumber Kare, Kec Tongas masing-masing ada empat bidang serta di Desa Sumende, Kec Wonokerto ada satu bidang.
‘Minggu ini, kami berkoordinasi dengan Pemkab Pasuruan dan Probolinggo. Nantinya rekomendasinya itu dilampirkan dan dibawa ke Pemprov Jatim. Intinya, kami ini meminta bantuan Gubernur Jatim untuk membebaskan lahan TKD. Untuk permasalahan TKD ini, saya yakin tak ada masalah berarti,” tandas Agus Minarno.
Diakuinya, maksimal tiga hari sebelum tahun baru bisa terselesaikan semua. Baik pembebasan lahan atau tanah milik warga ataupun TKD milik pemerintah.
”Pembebasan lahan proyek Pasuruan-Probolinggo di Pasuruan sudah 100%, untuk di Probolinggo hampir selesai atau sekitar 90%. Di Probolinggo pembebasan lahan sudah sampai di Desa Sumberbendo, Kec Sumberasih. Total uang untuk pembebasan ganti rugi tol Pasuruan-Probolinggo mencapai Rp1,2 triliun,” jelas Agus Minarno.
Pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo dibangun sepanjang 31,30 kilometer. Adapun pembangunannya ada tiga sesi, yakni sesi I, II dan III.
Sesi I melewati Grati-Nguling, Kab Pasuruan sepanjang 8 kilometer. Sesi II perbatasan Nguling, Kab Pasuruan-Sumberasih, Kab Probolinggo sepanjang 6 Km. Sesi III melewati Sumberasih-Leces, Kab Probolinggo sepanjang 17,30 kilometer.
Adapun lahan yang dibutuhkan mencapai sekitar 271 hektar atau sekitar 3 ribu bidang. Nantinya, akan ada tiga simpang susun yakni Tongas, simpang susun Probolinggo Barat, Simpang Susun Leces, Kab Probolinggo.
”Saat ini pembangunan tol Pasuruan-Probolinggo di Pasuruan berlangsung, yakni selain tahap mengecoran jalan juga tahap mengcrossing jalan. Di grati, Pasuruan merupakan titik utama tol Pasuruan-Probolinggo,” kata Agus Minarno. [hil]

Tags: