Ada di Tempat Terpencil, Makam Ibunda Sunan Giri Tetap Dikunjungi Peziarah

Pj Bupati Hudiyono, berdoa di makam Dewi Sekar Dadu di Pemakaman Umum Dusun Kepetingan. [alikus]

Sidoarjo, Bhirawa
Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, memerintahkan kepada Dinas Pemuda olah raga dan Pariwisata serta Bappeda Kabupaten Sidoarjo, agar memperhatikan kondisi dari pesarean Dewi Sekar Dadu, yang disebut – sebut Ibunda Sunan Giri.
Meski letak pesarean ini berada di kawasan terpencil wilayah Kab Sidoarjo, yakni di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan Kec Buduran, tetap dikunjungi peziarah. Kebanyakan dari luar daerah. Seperti Mojokerto, Kediri, Malang, Jombang, bahkan ada yang datang dari Jawa Tengah. Hudiyono minta supaya sarana di Makam Dewi Sekar Dadu ini ditambahi. Sehingga para peziarah merasa lebih nyaman.
Dari Sidaknya, belum lama ini, ke tempat yang berada di tengah – tengah kawasan tambak itu, ia memerintahkan supaya dibangunkan fasilitas berteduh yang banyak.
Supaya ketika banyak peziarah yang berkunjung, mereka tidak sampai kepanasan.
“Karena udara di sini sedikit panas. Sebab kawasan ini juga dekat dengan kawasan pantai di selat Madura,” ujarnya.
Hudiyono juga sempat memerintahkan, Pesarean yang sudah menjadi wisata religi di Kab Sidoarjo itu, Mushola yang ada di sekitar tempat itu ditinggikan. Supaya tidak sampai tergenang air saat hujan. Dan memerintahkan adanya akses alternatip bila kesana. Tak hanya lewat jalur air saja, yang selama ini harus menggunakan perahu motor.
“Menurut saya, juga perlu akses jalan darat menuju kesana. Supaya peziarah yang akan kesana semakin mudah,” komentarnya.
Dengan dibenahi prasarana di wisata religi ini, harapannya semakin banyak peziarah yang tertarik berkunjung. Dampaknya sangat diharapkan bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.
Hudiyono yang Sidak ke tempat itu juga didampingi sejumlah Pimpinan OPD, seperti Dispora, Dikbud, Dinsos, Bappeda, Dinas Perikanan, Camat Sidoarjo dan Camat Buduran itu, juga menyempatkan untuk berdoa di makam Dewi Sekar Dadu.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Zaid menambahkan, di lokasi makam itu banyak dikunjungi peziarah dari Sidoarjo sendiri dan luar Kota Sidoarjo pada hari – hari tertentu. Kalau dari Sidoarjo misalnya saat kegiatan petik laut nyadran. Sedangkan dari luar kota, pada hari Minggu atau hari besar tertentu.
“Mereka datang pada pagi, siang sampai malam, tapi tidak sampai menginap,” kata Zaid.
Mereka datang dengan berombongan sampai 25 orang dengan menggunakan perahu yang disewa. Mereka berdoa di makam Dewi Sekar Dadu, sesuai dengan kenyakinan masing-masing. Warga dusun setempat, ada yang memanfaatkan momen itu untuk menjual oleh – oleh mentah kepada para peziarah. Ada yang menjual krupuk udang mentah. Sekilonya Rp70 ribu. Juga ada krupuk ikan mujair sekilonya Rp55 ribu. Juga ada ikan asin, setengah kilonya Rp10 ribu. [kus]

Tags: