Ada Jaringan ISIS Berlatih di Hutan Wilayah Madiun

7-FOTO KAKI dar-kapolres n ISISMadiun, Bhirawa
Dua orang jaringan teroris kelompok Santoso yang kini berafiliasi ke Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), G dan K yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jumat 8 Agustus 2014, ternyata pernah berkeliaran di Kabupaten Madiun dalam kurun tahun 2013 lalu.
Menurut Kapolres Madiun, AKBP Rakhmad Setyadi, mereka bahkan sempat melakukan perekrutan dan pelatihan di dalam hutan di wilayah Kabupaten Madiun. “Mereka melakukan perekrutan dengan polanya, hingga pelatihan fisik di suatu kawasan hutan di Kabupaten Madiun. Keduanya terdeteksi pada medio Desember 2013 lalu. Kalau perekrutan dilakukan secara berjenjang,” terang Kapolres Madiun, AKBP Rakhmad Setyadi, kepada wartawan di sela-sela pertemuannya dengan tokoh masyarakat dan agama di Balai Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Selasa (12/8).
Terduga teroris warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, tambah Rakhmad, sudah menjadi incaran Densus 88 sejak lama. Keduanya diintai karena diduga kuat sebagai pencari dana
dan pemasok kebutuhan kelompok teroris Santoso. Untuk aksi mereka di wilayah Kabupaten Madiun, mereka melakukan dakwah hingga pendekatan personal kepada calon anggota yang akan direkrut. Sedangkan dalam kesehariannya, mereka berjualan makanan kecil.
Menurutnya lagi, dalam kurun tahun 2013 itu, keduanya mampu merekrut sejumlah orang hingga dibaiat. Bahkan diantara mereka ada yang sudah dipersiapkan berangkat ke Timur Tengah. Demi untuk membiayai keberangkatan ke Timur Tengah, mereka rela menjual rumah. “Kami terus pantau keberadan mereka. Kini mereka berada di daerah tertentu yang tidak dapat kami disebutkan,” imbuh Rakhmad.
Dalam latihan fisik di suatu kawasan hutan, papar Rakhmad, mereka tidak memakai senjata.
Karena latihan mereka cenderung kepada latihan fisik hingga ketrampilan tertentu atau semacam dasar-dasar kemiliteran.
Meski begitu, sejauh ini pihak aparat terkait belum melakukan penangkapan. Namun pengawasan ketat terhadap mereka yang terindikasi sebagai anggota kelompok maupun mereka yang telah dibaiat yang berjumlah sekitar enam orang, terus dilakukan.
“Agar pergerakan ISIS terpantau, kami berharap peran serta masyarakat dengan seluruh jajaran seperti tokoh masyarakat, agama, pemuda dan lainnya. Waspadai dan laporkan kepada aparat terdekat jika
melihat suatu yang mencurigakan,” pungkas Rakhmad.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Madiun, HM Shodiq, mengatakan, jika ajaran dan paham yang dianut kelompok ISIS jauh dari ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Yaitu Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
“Mereka (ISIS) biasa melakukan kekerasan. Itu suatu hal yang tidak pernah dilakukan Nabi
Muhammad SAW dan para sahabat beliau dalam melakukan penyebaran maupun syiar Islam. Begitu juga penyebaran Islam di Indonesia melalui para wali dan lainnya, tidak pernah dengan jalan kekerasan. Kami juga mengimbau para orang tua agar mewaspadai anaknya yang sedang sekolah atau kuliah, agar tidak disusupi paham ISIS,” kata Ketua MUI Kabupaten Madiun, HM.Shodiq, kepada wartawan. [dar]

Keterangan Foto. : Kapolres Madiun, AKBP Rakhmad Setyadi (tengah) dan Ketua MUI Kabupaten Madiun, HM Shodiq (paling kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela pertemuannya dengan tokoh masyarakat dan agama di Balai Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Selasa (12/8). [sudarno/bhirawa]

Tags: