Ada Kapsul Waktu 2085 yang Berisikan Mimpi Anak Indonesia

Salah seorang tentara menjaga Kapsul Waktu 2085 yang ditempatkan di halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (10/11).  Kapsul Waktu ini akan dibuka 70 tahun mendatang yang berisikan mimpi dan aspirasi serta harapan masyarakat Indonesia.

Salah seorang tentara menjaga Kapsul Waktu 2085 yang ditempatkan di halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (10/11). Kapsul Waktu ini akan dibuka 70 tahun mendatang yang berisikan mimpi dan aspirasi serta harapan masyarakat Indonesia.

Yang Beda dari Peringatan Hari Pahlawan 10 November
Kota Surabaya, Bhirawa
Peringatan Hari Pahlawan 10 November tahun ini di Tugu Pahlawan Surabaya begitu terasa sangat istimewa dan berbeda. Selain dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo, ada satu hal yang sangat menarik dan tak ada saat upacara sebelum-sebelumnya. Yaitu adanya Kapsul Waktu 2085.
Kapsul waktu adalah sebuah ekspedisi yang menampung aspirasi dari berbagai daerah tentang sebuah mimpi dan harapan untuk Indonesia pada 2085 mendatang. Di Jatim, mimpi-mimpi itu dibacakan saat peringatan Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (10/11).
Ada sebanyak tujuh mimpi dan aspirasi masyarakat Jatim yang dibacakan oleh dua pelajar yaitu Muhammad Gilang Ramadhani yang merupakan pelajar SDN Pakis III serta Dewi Aisiyah Aliyapratiwi yang merupakan pelajar SD Islam Takmiriyah Surabaya.
Usai dibaca, tujuh mimpi dan aspirasi ini selanjutnya dimasukkan dalam kapsul waktu yang berbentuk tabung besi berukuran 50 cm yang telah diletakkan di depan panggung utama upacara peringatan Hari Pahlawan.
Berikut tujuh mimpi dan harapan masyarakat Jatim. Pertama, sektor pertanian dan perikanan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan  dalam dan luar negeri dengan tetap membudidayakan bibit asli Indonesia. Kedua, sistem pendidikan yang mampu melahirkan pribadi yang bermoral sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan mampu memimpin di bidang teknologi dunia.
Ketiga, kesejahteraan dan kemakmuran yang merata sampai ke pelosok negeri. Keempat, budaya dan tradisi luhur bangsa tetap terjaga, serta memiliki destinasi pariwisata unggulan di dunia. Kelima, adanya pemerintahan yang stabil, adil transparan dan yang dapat mengakomodasi harapan dan cita-cita pendiri bangsa.
Keenam, menjadi bangsa yang sehat lahir batin serta mampu mengatasi segala kondisi dan ketujuh, negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh dengan pertahanan dan keamanan yang memadai sehingga tercipta rasa aman dan nyaman masyarakat Indonesia.
Usai upacara peringatan Hari Pahlawan, kapsul waktu itu lantas dibawa melanjutkan perjalanan ke beberapa kabupaten/kota di Jatim. Pelepasan dilakukan Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM di halaman Kantor Gubernur Jatim. Rencananya, Tim Ekspedisi Kapsul Waktu akan melanjutkan perjalanan ke beberapa daerah di Jatim seperti Situbondo dan Probolinggo.
“Saya ucapkan selamat jalan, semoga selamat dan sukses sampai tujuan akhir membawa mimpi-mimpi dan harapan anak-anak Indonesia,” kata Sukardi.
Jatim merupakan provinsi ke-21 yang dikunjungi oleh Tim Ekspedisi ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Ekspedisi ini merupakan rangkaian ‘Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka’ yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Rencananya, kapsul waktu itu akan dijadikan sebuah monumen yang akan didirikan di Merauke, Papua dan akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang, yaitu pada tahun 2085.
Dalam kegiatan ini, sebanyak tiga kendaraan roda empat akan berkeliling menuju 34 provinsi seluruh Indonesia, dimulai dari Sabang sampai Merauke. Salah satu kendaraan membawa sebuah tabung berbentuk kapsul berukuran lebih kurang 50 cm. Kapsul tersebut nantinya akan diisi surat-surat yang bertuliskan mimpi dan harapan anak-anak Indonesia yang ingin dicapai di masa depan.
Setiap provinsi akan merumuskan berbagai harapan menjadi satu lembar surat. Sesuai jadwal, kapsul waktu akan tiba di Merauke, Papua, pada 21 Desember 2015 nanti. Ekspedisi ini melibatkan 40 panitia utama, dan sejumlah perwakilan panitia di masing-masing daerah.
Selain itu, masyarakat diajak bersama-sama menyambut kapsul waktu dengan beragam ekspresi termasuk pertunjukan seni, kegiatan ilmiah, aktivitas olahraga, pelatihan keterampilan, festival, dan karnaval budaya. [Zainal Ibad]

Tags: