Ada Pandemi Covid-19, Tetap Setia dengan PTM

Nunung Puji Astutik

Nunung Puji Astutik
Meski Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso sudah mengeluarkan kebijakan penerapan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi semua sekolah tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Situbondo, ternyata masih ada sekolah yang setia memilih sistem Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) sejak adanya pandemi Covid. Diantaranya, SMAN 1 Panarukan Kabupaten Situbondo yang dipimpin Nunung Puji Astutik.
Menurut Nunung, keputusan SMAN 1 Panarukan Situbondo tetap menerapkan sistem Pembelajaran Daring karena didasarkan sejumlah alasan. Pertama, didasarkan pada status Kecamatan Panarukan yang masih berada dalam katagori siaga. Kedua, karena belum ada rekomendasi dari Satgas Kecamatan (Satgascam) Kecamatan Panarukan untuk menerapkan PTM.
“Mengacu pada beberapa alasan itu, akhirnya kami masih bersikukuh menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) sistem PTM,” jelas isteri Hari Subagyo, Kasi SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo itu.
Nunung menambahkan, Pimpinan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso, Sugiono Eksantoso memang telah mengeluarkan kebijakan penerapan PTM bagi seluruh tingkatan sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Situbondo. Namun karena belum mengantongi rekomendasi Satgascam Panarukan, kini pihaknya masih menerapkan sistem Pembelajaran Daring. ”Ya kami (SMAN 1 Panarukan Situbondo) masih memakai sistem Daring. Bahkan itu mulai ada Covid 19, kami selalu melangsungkan dengan sistem pembelajaran Daring,” jelas Nunung di ruang kerjanya, Rabu (18/11).
Nunung menuturkan, jika Satgas Covid 19 Kecamatan Panarukan telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan sistem PTM, maka SMAN 1 Panarukan Situbondo secepatnya akan menerapkan sistem itu sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes). Pasalnya, meski Kacabdindik Wilayah Bondowoso telah mengeluarkan rekomendasi PTM, ia harus memenuhi semua persyaratan yang dikeluarkan Satgas Covid-19.
“Untuk menerapkan PTM harus mendapatkan lampu hijau dari Satgas Covid-19. Tanpa itu kami tetap menerapkan sistem pembelajaran Daring,” ungkap Nunung.
Nunung menyadari, akibat adanya Covid 19 banyak dampak yang dirasakan keluarga besar SMAN 1 Panarukan Situbondo. Diantaranya, para pendidik mengalami kebosanan dan ingin segera menerapkan PTM. Kelemahan lain dengan sistem Daring, sejumlah non-pendidik seperti pemilik kantin dan koperasi sekolah mengalami krisis pendapatan karena tidak adanya siswa di sekolah.
“Dampaknya besar sekali. Tapi ini harus kita hadapi dengan sabar. Ini (pandemi Covid 19) merupakan ujian dari Yang Maha Kuasa,” pungkas Nunung. [awi]

Tags: