Adipura Kirana Dikirap Keliling Kota Madiun

Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum menyerahkan piala Adipura Kirana 2016 kepada Kepala DKP Kota Madiun, Ir. Suwarno, MM (kanan) di halaman Pemkot Madiun yang selanjutnya dikirap keliling Kota Madiun, Senin (25/7). [sudarno/bhirawa]

Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum menyerahkan piala Adipura Kirana 2016 kepada Kepala DKP Kota Madiun, Ir. Suwarno, MM (kanan) di halaman Pemkot Madiun yang selanjutnya dikirap keliling Kota Madiun, Senin (25/7). [sudarno/bhirawa]

(Bersama 200 Tenaga Kebersihan DKP)

Kota Madiun, Bhirawa.
Dalam upaya pemusnahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Keluhan /Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, sekitar  300 M3 atau 100 ton sampah setiap harinya, Pemkot Madiun melalui Dinas Kebersihan Pertamanan  (DKP), berhasil mengolah sampah menjadi gas metan (semacam gas elpiji. Red) dan minyak tanah yang disalurkan ke 195 kepala keluarga (KK) di sekitar TPA itu, mengantarkan Kota Madiun meraih penghargaan bergengsi Adipura Kirana tahun 2016, untuk Kategori Kota Sedang.
Penghargaan Adipura Kirana tahun 2016 itu, telah diberikan oleh Wapres RI Dr. Drs. H.M. Yusuf Kalla, MBA Kepada Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum di Siak Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (22/7). Kemudian, Senin (25/7), Adipura Kirana dikirap keliling Kota Madiun diikuti 200 tenaga kebersihan dari DKP Kota Madiun bersama para guru yang sekolahnya mendapat sertifkan Adiwiyata Mandiiri dari Menteri LHK, Siti Nurbaya. Yakni SMAN 4, SMPN 11, SMPN 13 dan SDN Patihan.
Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum dan Kepala Dinas Kebersihan Pertanaman (DKP) Kota Madiun, Ir. Suwarno, MM ditenui secara terpisah usai kirap Adipura Kirana, Senin (25/7) mengatakan, “Ya dalam hal ini, kami mengucapkan berterima kasih Kepada seluruh masyarakat di Kota Madiun, atas kesadarannya dalam membuang sampah yang pada tempatnya. Dengan demikian, akhirnya pembuangan sampah hingga menjadi tumpukan sampah di TPA Kel. Manguharjo, dapat membuahkan hasilnya. Yakni  pada tahun 2016 ini Kota Madiun berhasil meraih penghargaan Adipura ke 12 kalinya dan sekarang Adipura Kirana yang membanggakan kita semuanya,” kata keduanya.
Menurut Kepala DKP Kota Madiun, Ir. Suwarno, MM untuk menghadapi penilaian Adipura tahun 2016 ini tidak ada dana khusus kecuali dana rutin Rp250 juta itu saja. Juga adanya dana partisipasi bagi yang menaruh simpati Kepada DKP menjalang penilaian Adipura tahun 2016. DKP Kota Madiun didukung 265 petugas pengangkutan sampah, telah mengangkut 300 M3 sampah atau 100 ton sampah setiap harinya.
Sampah-sampah itu di TPA Manguharjo diolah menjadi gas metan  yang selanjutnya digunakan oleh 200 KK warga sekitar TPA sampah di  Manguharjo itu, merupakan terobosan  dalam rangka penilaian Tim Adipura tahun 2016. Selain itu dari DPU Kota Madiun juga membangun 3.600 unit sumur resapan dibawah trotoar yang tersebar di 31 ruas jalan. Juga penataan RTH Alun-Alun dan memanfaat tanah bantaran dipinggir kali Madiun menjadi taman rekreasi bagi warga Kota Madiun sekitarnya.
Yang jelas, lanjut Suwarno,  hal lain yang mendukung peraihan Adipura Kirana yaitu, adanya 200 bang sampah di setiap kelurahan ada. Bahkan satu kelurahan ada yang empat pengelolaan adanya bang sampah yang sangat membantu dalam penilaian oleh Tim Adipura tahun 2016. Dan akhirnya Kota Madiun berhasil meraih penghargaan bergengsi berupa Adipura Kirana dan 4 sekolahan mendapat sertifat Adiwiyata Mandiri dari Menteri  LHK, Siti Nurbaya.
“Masalahnya, meski Kota Madiun telah 12 kali berturut-turut meraih penghargaan Adipura. Bahkan yang tiga kali sudah meraih Adipura Kecana dan sekarang Adipura Kirana. Namun kami (DKP) Kota Madiun tetap berupaya mempertahannya penghargaan Adipura Kirana tersebut, salah satunya  mengadakan terobosan membuat gas metan  dan minyak tanah juga dari daur ulang sampah  yang hasilnya diberikan kepada warga sekitar TPA secara gratis,” kata Ir. Suwarno meyakinkan.
Ditanya adakah anggaran khusus kepada DKP Kota Madiun dalam rangka upayanya mempertahankan penghargaan bergengsi berupa Adipura Kirana  2016 ini. Spontan Suwarno yang su dah lima tahun menjabat Kepala DKP Kota Madiun  ini mengatakan,  “Kalau soal anggaran khusu  penilaian Adipura 2016 di Kota Madiun tidak ada anggarannya. Tetapi yang ada anggaran rutin setiap tahunnya yang nilainya tidak begitu besar itu,”ungkap Suwarno.
Meski anggaran rutin DKP Kota Madiun minim lanjut dia, namun tidak menyurutkan dirinya dalam melaksanakan tugas sehari-harinya menangani sampah yang setiap harinya mencapai 300 M3 atau 100 ton sampah berbagai jenis tersebut. Sampah-sampah itu dari 27 kelurahan tersebar di tiga kecamatan itu diangkut sepuluh truk pengangkut sampah dijadikan satu di TPA Manguharjo untuk diolah menjadi gas metan dan minyak tanah  yang hasilnya diberikan kepada warga sekitar TPA Manguharjo secara gratis. [dar]

Tags: