Agar Guru Lebih Kreatif dan Inovatif

Hyno StudyningJudul     : Pembelajaran Perspektif Islam
Penulis   : Jamaludin, M.Pd., dkk.
Penerbit   : Remaja Rosdakarya, Bandung
Cetakan   : I, April 2015
Tebal     : 274  halaman
ISBN     : 978-979-692-157-7
Harga  : Rp 64.000/-
Peresensi  : Ahmad Fatoni
Seorang Pendidik di FAI Universitas Muhammadiyah Malang

Berbagai upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti dilakukan. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Bahkan beragam program inovatif pun ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Namun, reformasi tersebut tidak akan efektif tanpa ada restrukturisasi pendidikan, yakni perbaikan pola hubungan antara sekolah dengan lingkungannya dan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerial, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran.
Selama ini, reformasi pendidikan lebih banyak menitiberatkan pada persoalan kurikulum baik secara struktural maupun prosedural. Padahal, perubahan kurikulum itu sendiri tidak akan bermakna, tanpa adanya perubahan praktik pembelajaran di dalam meupun di luar kelas.
Dalam konteks di atas, peran dan fungsi guru bukan lagi sekedar pentransfer ilmu dan dan pembuka wawasan bagi siswa didik, guru juga dituntut untuk menjadi agen perubahan dan membuat masa depan pendidikan menjadi lebih baik. Hal ini memang tidaklah mudah sebab membutuhkan guru yang profesional dan andal, yaitu guru yang memiliki pengetahuan luas, ketrampilan dan kemampuan memahami tugas-tugas yang dibebankan kepadanya serta mampu mengaktualisasikan kurikulum yang ada.
Upaya dalam mencapai tujuan itu memerlukan metode dan situasi pembelajaran yang kondusif. Itu sebabnya, konsep dan teori tentang pengembangan proses pembelajaran perlu dimiliki setiap guru. Terlebih, guru diberi kebebasan untuk megubah, memodifikasi bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi daerah dan sekolahnya. Ini tentunya sangat membantu dalam memberdayakan guru agar lebih kreatif, inovatif dan proaktif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Dalam rangka itulah buku Pembelajaran dalam Perspektif Islam ini mendesain bagaimana membuat perencanaan pembelajaran hingga pada tahap implementasinya hingga setiap guru memiliki persiapan yang matang, perencanaan pembelajaran yang sistematis dan aplikatif, serta semua tindakan guru harus terukur dengan baik, agar tidak gagap dalam mengajar.
Secara umum buku ini menyajikan, antara lain, konsep perencanaan pembelajaran, seperti proses penyusunan materi pelajaran, penggunaaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan (hlm.30,160, dan 171).
Kedua, pengembangan kecakapan dan strategi penyampaiannya. Dalam hal ini, seorang guru diharapkan mampu memadukan aspek kognitif (pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahun yang luas), afektif (pembinaan sikap mental anak), dan psikomotorik (pembinaan tingkah laku) siswa dalam pembelajaran (hlm. 104).
Ketiga, alat yang dipakai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Di sini penulis menawarkan Penilaian Berbasis Kelas yang meliputi proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang belajar siswa yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas terkait (hlm.223-249).
Keempat, strategi membangkitkan motivasi siswa. Dalam kegiatan belajar, bagaimanapun, motivasi siswa menjadi daya pendorong atas keberhasilan proses pembelajaran. Motivasi siswa juga sangat diperlukan sebab jika seseorang tidak memiliki motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin bisa melakukan aktivitas belajar (hlm. 260).
Setidaknya ada enam persiapan yang harus dilakukan (terutama bagi guru pemula) sebelum terjun ke dunia keguruan, yaitu mendiagnosa kebutuhan peserta didik, memilih isi dan menentukan sasaran, mengidentifikasi teknik-teknik pembelajaran, merumuskan unit-unit dan merencanakan pelajaran, memberikan motivasi dan implementasi program, dan melakukan evaluasi pembelajaran.
Dalam buku ini tidak cuma dipaparkan berbagai aktivitas yang menyangkut teknik pembelajaran, disajikan pula informasi mengenai standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru. Pada setiap akhir pembahasannya penulis menyertakan daftar referensi yang dapat dirujuk para guru serta contoh-contoh latihan soal.
Alhasil, buku semacam ini tentu akan sangat membantu bagi (terutama guru pemula) yang terjun di dunia keguruan demi merangsang kreativitas  dan gagasan segar dalam membuat proses pembelajaran menjadi mudah dan mengasyikkan. Hanya saja, judul Pembelajaran Perspektif Islam untuk buku ini kurang pas karena dari awal sampai akhir penulis sama sekali tidak berbicara pembelajaran dalam perspektif Islam.

                                                                                                             ————- *** ————-

Rate this article!
Tags: