Agar Mampu Bertahan, UMKM Butuh Pendampingan

Yuli Andayani President ICSB Malang

Kota Malang, Bhirawa
Pandemi covid-19 memukul seluruh sektor usaha di tanah air termasuk sektor mikro yang merupakan salah satu penopang utama perekonomian negara ini.
“Sektor ini yang pertama kali dan terberat merasakan imbas pandemi. Namun di sisi lain juga sektor ini pun diyakini akan menjadi yang pertama bangkit dari tekanan pandemi,” ungkap Yuli Andayani President ICSB Malang.
Wanita yang juga Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang ini, menambahkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM per 2018, terdapat 64 juta lebih UMKM setara dengan 99,99 persen unit usaha di Indonesia.
“UMKM juga menyerap 116 juta lebih pekerja atau 97 persen dari total pekerja yang diserap unit usaha di Indonesia. Sumbangan UMKM mencapai Rp8.573 triliun atau 61,07 persen dari PDB,”tukasnya.
Menurut dia penyelamatan UMKM harus segera dilakukan untuk pemulihan sekaligus transformasi ekonomi. (radio idola .com 2020).
Ia lantas mencontihkan jumlah UKM di kabupaten Malang saja berkisar 425 ribu yang terdiri dari kuliner, craft dan industri kreatif yang lain.
“Tetapi faktanya baru 1800 UKM yang memiliki izin usaha di th 2020. Selain itu sifat sifat umum UMKM sebagai wirausaha mikro yang sering terjadi adalah mereka masih senang menonjol secara individu, merasa harus selalu didampingi , kurang mandiri dan selalu menunggu fasilitas,”tambahnya.
Namun, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa peran dari seluruh stake holder yang fokus pada perkembangan UMKM seperti Bank, pemerintah pusat, masyarakat dunia usaha , NGO atau lembaga lainnya.
Salah satunya adalah kehadiran ICSB (International Council for Small Business) selaku mitra strategis pemerintah dengan mensynergikan 4 pilar yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan peneliti . ICSB berkonstribusi untuk membawa praktik praktik terbaik dan pengalaman terkait pemberdayaan UKM di Indonesia ke dunia International dan sebaliknya. [mut]

Tags: