Agoeng Prasodjo Reses di Simomulyo Baru, Tampung Keluhan Perbaikan Paving dan Saluran

Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar Agoeng Prasodjo ketika melakukan kegiatan reses di RT 15 RW 3 Simomulyo baru, Minggu (17/10). [andre indrayana sasmita/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar Agoeng Prasodjo mendapat sejumlah curhat dari warga masyarakat, dalam kegiatan reses di RT 15 RW 3 Simomulyo baru, Minggu (17/10).

Salah satunya, warga mengusulkan kebijakan Pemerintah Kota Surabaya untuk program pembangunan infrastuktur guna mengantisipasi banjir tahunan di wilayah tersebut.

“Kami berharap, Pemkot Surabaya segera merespon permintaan revitalisasi atau perbaikan paving dan saluran dari warga RT 15 RW 03 Simomulyo baru. Karena setiap musim hujan datang debit airnya hampir setinggi lutut manusia. Bahkan, di sini sudah 10 tahun langganan banjir dan tidak pernah di sentuh Pemkot Surabaya,” kata Ermanto Ketua RT 15 RW 03 Simomulyo Baru kepada wartawan.

Ermanto mengungkapkan, genangan debit air di lokasi Pasar Simomulyo bukan asal muasal dari kampungnya. Namun debit air datang dari dari Simomulyo Timur sehingga salurannya tidak bisa menampung air hujan tersebut.

“Jadi dikarenakan kampungnya daerahnya lebih rendah dibanding dengan kampung lain, sehingga menjadi imbas banjir tahunan ketika musim hujan datang. Dengan kesempatan reses dari anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar ini kami minta pembangunan infrastruktur segera direalisasikan,” terang dia.

Sementara, anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar Agoeng Prasodjo pihaknya segera menindaklanjuti usulan warga RT 15 RW 03 Simomulyo Baru, Kelurahan Simomulyo. Yaitu, program revitalisasi atau perbaikan saluran dan paving jalan, penerangan jalan umum (PJU), bantuan sarana prasarana PKK dan karang taruna kampung tersebut.

“Usai tinjau lokasi titik banjir di Pasar Simomulyo di temukan selokan atau salurannya dangkal dan tersumbat. Dilihat kondisi fisiknya saluran lebih rendah dari bangunan dan jalan. Makanya kita usulkan di dinas terkait agar dilakukan normalisasi saluran itu. Jika masih dak bisa nampung debit air hujan, maka box culvertnya harus diganti.

Disinggung soal permasalahan banjir puluhan tahun di Simomulyo belum tersentuh Pemkot Surabaya. Tegas Agoeng Prasodjo sangat kecewa dengan kinerja Kelurahan Simomulyo.

“Saya minta lurah dan camat datang dan melihat langsung ke lokasi Simomulyo Baru. Masak tidak tahu menahu dan tidak pernah mengusulkan permasalahan banjir tahunan di wilayahnya. Ini sudah keterlaluan terkait saluran yang tidak layak pakai diabaikan oleh mereka,” pungkas dia. [dre]

Tags: