Agung Turun Tawarkan Suntikan UMKM ke Warung Desa

2-dr Agung saat memberikan bantuan modal usaha ke beberapa warung desa(Ditengah Lesunya Ekonomi Masyarakat Jatim)
Surabaya, Bhirawa
Di tengah krisis dan lesunya perekonomian secara global, ternyata ada secercah harapan bagi masyarakat pelaku UMKM (Usaha Menengah Kecil Mikro) untuk mendapatkan suntikan modal. Lewat program UMKM yang diluncurkan Pemprov Jatim sebesar Rp400 miliar beberapa waktu lalu, diharapkan mampu mendongkrak pendapatan masyarakat Jatim.
Sulitnya mendapatkan modal usaha bagi pelaku UMKM khususnya warung desa yang jumlahnya menjamur di Wilayah Banyuwangi mendesak Anggota DPRD Jatim dari Partai Demokrat (PD), dr Agung Mulyono untuk turun gunung.  Melalui Bank UMKM setiap pemilik warung desa akan disuntik modal sebesar Rp50 juta.
Tidak sampai disitu saja, bunga yang ditawarpun sangat minim sekali antara 6 sampai 9 persen. Tentu saja bunga sekecil itu dibanding dengan Bank pemerintah  lainnya akan sangat membantu para pemilik warung desa untuk meningkatkan pendapatannya ditengah krisis dan lesunya perekonomian saat ini. Dan yang paling penting, dari suntikan modal tersebut dapat menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan mereka.
“Saya sudah komunikasi dengan pihak Bank UMKM Jatim dan mereka siap memberikan bantuan suntikan modal. Ini yang saya dorong agar bisa menghidupkan perekonomian masyarakat bawah di Banyuwangi,”ungkap pria yang pernah menjadi Bacabup Banyuwangi ini dengan mimik serius.
Untuk realisasi tahap awal, kata pria yang akrab dipanggil pak dokter
ini, pihaknya membantu suntikan modal untuk per kecamatan satu  warung. Sementara di Banyuwangi ada sekitar 24 kecamatan. Diusakan dalam satu tahun sudah dapat berkembang..
Selain membantu pemodalan usaha, dr.Agung mengerahkan relawan untuk menggairahkan perekonomian di Banyuwangi yang saat ini lesu.” Kemarin saya bersama relawan dan DPC Demokrat Banyuwangi menemukan warga yang tinggal di Mushola tidak punya rumah. Atas dorongan rasa kemanusiaan, dirinya mengajak saweran beberapa pengurus DPC Demokrat. Dari saweran tersebut kami membeli dua kavling tanah untuk warga tersebut dengan harga Rp 22
juta,”tandasnya.
Selain itu, selama ini banyak kelompok pengajian yang selalu minta bantuan seragam hingga sarana dan prasaran untuk mendukung program pengajian. Agar masyarakat tak terbiasa hanya meminta bantuan, dr Agung sengaja memberikan kail berupa sumbangan 30 ekor kambing. ”Saya sengaja memberi kail daripada ikannya. Artinya masyarakat jangan dibiasakan dengan diberi uang tanpa usaha lebih dahulu. Karenanya saya mencoba memberikan bantuan kambing untuk dibudidayakan,”papar pria yang juga Ketua Komisi E DPRD Jatim ini.
Dari hasilbudidaya tersebut nantinya kambing tersebut akan anak beranak. Dari situlah mereka dapat menjualnya untuk kepentingan pengajian  dan sebagiannya tetap diternak. Dengan begitu selain meningkatkan pendapatan mereka,sekaligus dapat memenuhi kebutukan untuk program pengajian desa. Untuk sementara akan diujicoba di lima kecamatan, dan satu kecamatan akan diberikan di lima desa. [cty]

Tags: