Agustus, Eksekusi Bangunan di Bantaran Kali Buntung

Ketua Komisi C, A Nasik

Sidoarjo, Bhirawa
Bangunan yang berada di bantaran Sungai Buntung di enam desa akan dieksekusi Agustus depan. Selanjutnya sisi kiri dan kanan sungai itu akan dijadikan jalan inspeksi untuk memudahkan akses normalisasi pendangkalan sungai.
Dinas PUPR sudah melakukan sosialisasi di empat desa di Kec Waru, meliputi Desa Medaeng, Bungurasih, Kedungrejo dan Desa Waru. Sasaran sosialisasi berikutnya Desa Wadungasri dan Berbek. Dari sosialisasi penertiban bantaran itu berjalan mulus, tak ada resisten karena masyarakat empat desa itu sudah memahami kalau lahan yang ditempati milik pengairan. Dan bangunan di bantaran sungai ini menjadi biang terjadinya banjir langganan di kawasan empat desa itu.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Abdilah Nasik, selasa (11/7) siang menjelaskan, sosialisasi ini sekaligus menjelaskan bantaran akan difungsikan sebagai pelebaran sungai dan untuk jalan inspeksi yang memudahkan truk menormalisasi sungai. Memang tak mudah membongkar bangunan yang berdiri lama di bantaran sungai, namun dengan memberikan pengertian pentingnya menjaga aliran sungai guna mencegah banjir akhirnya masyarakat bisa memahami langkah Pemkab Sidoarjo.
Pemkab akan menyediakan armada truk untuk mengangkut material atau aset warga yang akan dipindahkan, supaya meringankan dan memudahkan warga yang bangunannya dikepras. Masalah banjir ini menjadi tanggungjawab kita semua untuk menjaga, termasuk partisipasi masyarakat yang merelakan lahannya di bantaran untuk dibongkar.
Bila semua berjalan lancar, Nasik menegaskan, bulan depan sudah mulai dilakukan pembongkaran. Pihak PUPR, Satpol PP akan turun menjaga ketertiban selama pembongkaran. Nasik merasa bersukur masyarakat mau menerima program ini dengan baik. Sehingga Pemkab tidak bersusah payah menyelesaikan pembongkaran dengan cepat. ”Tadinya saya mengira ini berjalan alot,” terangnya.
Bila ini berjalan baik, Pemkab merencanakan untuk mengeksekusi wilayah timur, terbanyak di Desa Wadungasri dan Berbek. Tetapi masih adapula di Kepuh Kiriman dan Wedoro serta daerah Tambak Sawah, Tambak Sumur, Kecamatan Waru. Bangunan yang menempati bantaran sungai akan menjadi prioritas penertiban. Namun pendekatan dilakukan agar semua berjalan dengan lancar.
Kali Buntung yang merupajan anak Sungai Brantas paling menderita kondisinya, di satu sisi sebagai fungsi menanggulangi banjir. Tetapi bantarannya habis untuk bangunan rumah. Bukan hanya warga, pabrik di Desa Bungurasih juga memanfaatkan bantaran Kali Buntung untuk gudang produksi. [hds]

Tags: