Air Sungai Meluap, Lahan Pertanian Terendam

Petugas dari BPBD melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di lokasi.

Bojonegoro, Bhirawa
Pasca hujan deras disertai angin diwilayah Kabupaten Bojonegoro terjadi, pada Selasa (26/1) kemarin mengakibatkan 9 rumah di Desa Jumput, Kecamatan Sukosewu terendam banjir setinggi 20 cm sampai 25 cm.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia mengungkapkan, banjir juga mengakibatkan infrastruktur publik terendam, berupa jalan poros desa sepanjang 750 meter dengan ketinggian 70 cm sampai 100 cm.
Sedangkan lahan padi sekitar 25 hektare (ha) yang berumur 1 bulan sampai 2 bulan juga ikut terendam. “Saat ini air sudah surut, tetapi masih menggenangi jalan desa dan lahan pertanian. Sedangkan untuk kondisi di rumah warga, sekarang sudah surut,” katanya, kemarin Rabu (27/1).
Nadif Ulfia menjelaskan, bahwa bajir tersebut disebabkan meluapnya Sungai Tegalkodo dan Sungai Jumput yang mengalami kenaikan, lantaran tidak bisa menampung debit air hujan. “Air mulai meluap pada pukul 21.00 WIB dan sekitar pukul 01.00 WIB dan sudah menggenangi Rt 03 hingga Rt 05 di Rw 02,” jelasnya.
Merespons kejadian banjir ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro telah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti Satpol PP dan pihak desa untuk melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di lokasi. “Dalam musibah banjir ini tidak ada korban jiwa, sedangkan untuk kerugian masih dalam perhitungan,” imbuhnya.
Selain menyebabkan banjir, hujan deras yang disertai angin juga menyebabkan kerusakan di Kantor Kecamatan Sukosewu, berupa genteng kantor dan Pendopo Kecamatan jatuh karena diterjang angin. [bas]

Tags: