Air Terjun Tancak Kembar Dikenal sebagai Simbol Laki-laki dan Perempuan

 Keindahan Air Terjun Tancak Kembar di Bondowoso. Meski untuk menuju ke lokasi wisata ini aksesnya cukup sulit, namun tak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung.


Keindahan Air Terjun Tancak Kembar di Bondowoso. Meski untuk menuju ke lokasi wisata ini aksesnya cukup sulit, namun tak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung.

Melihat Salah Satu Destinasi Wisata Alam Bondowoso
Bondowoso, Bhirawa
Pemkab Bondowoso saat ini getol untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif khususnya pariwisata. Selain memiliki Kawah Wurung, salah satu perbukitan yang ada di Kecamatan Sempol yang menyimpan banyak keindahan, pada saat yang bersamaan Pemkab Bondowoso juga gencar mempromosikan wisata alam air terjun Tancak Kembar yang berada di Desa Kupang Kecamatan Pakem.
Keistimewaan destinasi wisata alam tersebut karena ada dua aliran air terjun yang satu sama lain berjarak sekitar 20 meter. Kedua air terjun tersebut memiliki ketinggian yang sama. Oleh karena itu, kedua air terjun itu lantas disebut dengan tancak (bahasa Madura, red) yang artinya air terjun. Karena ada dua maka diberi nama kembar. Dua air terjun itu juga disimbolkan laki-laki dan perempuan.
Bagi masyarakat Bondowoso, nama Air Terjun Tancak Kembar sudah tak asing lagi. Air terjun ini konon memiliki kekuatan mistis untuk membuat awet muda, karena konon Dewi Rengganis dahulu sering mandi di sini.
Air terjun yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota ini berada di ketinggian sekitar 1.100 mdpl. Wisata alam Air Terjun Tancak Kembar merupakan lokasi wisata alami. Sebab, untuk menuju lokasi yang secara administratif berada di Desa Andungsari, Kecamatan Pakem ini memerlukan perjuangan ekstra.
Hal itu karena untuk mencapai lokasi air terjun hanya berupa jalan makadam. Bahkan, kondisi jalan akan semakin parah karena licin ketika musim penghujan. Sehingga, untuk menuju ke lokasi air terjun hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki selama sekitar satu jam dari desa terakhir.
Begitu sampai di lokasi itu rasa capek dan penat itu dipastikan sirna. Sebab di balik rerimbunan pohon rimba tersebut terpampang sebuah tebing batu beraliran air putih jernih yang jatuh ibarat kapas.
Bagi masyarakat setempat, Air Terjun Tancak Kembar yang memang berada di lereng timur Pegunungan Argopuro ini dinilai bernuansa mistis. Berdasarkan mitos yang berkembang di masyarakat setempat, air terjun berketinggian sekitar 70 meter ini  diyakini tempat pemandian Dewi Rengganis, puteri dari Kerajaan Majapahit pada masa zaman Raja Majapahit.
Konon katanya, Dewi Rengganis merupakan seorang puteri dari Raja Majapahit yang melarikan diri akibat terjadinya peperangan. Dalam pelariannya, puteri yang kesohor karena kecantikannya itu kemudian mendirikan kerajaan kecil di puncak Gunung Argopuro.
Bukan itu saja. Pada hari-hari tertentu, banyak pengunjung yang sengaja datang untuk sekadar melakukan ritual. Mereka biasanya membawa sesaji dan menggelar selamatan di sekitar air terjun yang kemudian dilanjutkan dengan mandi.
“Bahkan, banyak juga pengunjung dari luar daerah yang datang untuk menikmati keindahan alamnya yang dihiasai dengan air terjun kembar, sehingga banyak orang yang tertarik juga ingin mandi di tancak tersebut,” ujar Kasubag Pelayanan Data dan Imformasi (PDI) Pemkab Bondowoso Probo Nugroho SH saat hunting bersama sejumlah wartawan kemarin.
Menurutnya, yang paling banyak biasanya terjadi pada saat hari-hari libur baik pengunjung dari luar daerah maupun masyarakat Bondowoso. “Saya bersama staf-staf hampir dipastikan setiap hari-hari libur menyempatkan diri untuk mendatangi Tancak Kembar ini. Kami Humas Pemkab Bondowoso juga berkewajiban untuk mempromosikan wisata Tancak kembar secara online melalui webset Humas,” imbuhnya.
Sementara itu, Slamet Wijaya salah satu warga yang ada di sekitar lokasi Air terjun Tancak Kembar menjelaskan bahwa selain banyak orang yang berwisata melihat keindahan alamnya, ada pula orang luar daerah yang datang untuk melakukan ritual. Karena mereka beranggapan bahwa dengan mandi air terjun yang pernah jadi tempat pemandian Dewi Rengganis, puteri dari Kerajaan Majapahit itu diyakini akan awet muda. “di awal bulan Muharram atau bulan Syura. Kalo bulan syuro banyak juga yang berasal dari daerah Madiun, Magetan, dan sekitarnya,” ungkapnya.
Namun menurut Amek, sapaan akrabnya Slamet Wijaya, air terjun yang tak pernah berkurang debit airnya disaat musim kemarau itu dipercaya mempunyai ikatan mistik dengan Dewi Rengganis.
“Terlepas dari adanya mitos maupun kekuatan mistik yang berkembang di masyarakat, Air Terjun Tancak Kembar tetap mempunyai nilai eksotis dan layak untuk sebagai objek wisata alam yang memiliki tantangan,” pungkasnya.
Dalam pantauan Bhirawa saat ini memang banyak wisatawan lokal maupun regional yang berkunjung ke kawasan tersebut. Walaupun  kondisi jalan menuju lokas air terjun cukup menantang karena masih alami. [samsul]

Tags: