Ajak Generasi Millenial Sadar Gizi

Ketua Tim Penggerak PKK Aminah pada Workshop gizi. [wiwit agus pribadi]

PKK Kota Probolinggo Gelar Workshop Gizi Seimbang
Probolinggo, Bhirawa
Gizi merupakan salah satu komponen yang harus dipenuhi untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, terutama pada periode seribu hari pertama kehidupan hingga remaja. Remaja Indonesia sangat membutuhkan asupan gizi tepat agar menjadi remaja yang produktif, kreatif dan kritis demi kemajuan bangsa.
Perkembangan saat remaja menentukan kualitas seseorang untuk menjadi individu dewasa. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin dalam Workshop Gizi Seimbang untuk Masyarakat Dalam Rangka Hari Gizi Nasional (HPN) ke- 60 Kota Probolinggo, Senin (10/2) di Puri Manggala Bhakti.
Workshop digelar Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo ini, dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota, Diah Kristanti Subri, Pelaksana Teknis Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr Nurul Hasanah Hidayanti, satuan kerja terkait, Ketua TP PKK lima kecamatan se kota, Kepala Puskesmas se-Kota Probolinggo, organisasi perempuan di Kota Probolinggo, perwakilan ibu dan Balita, serta pelajar SMA/MA/SMK sederajat.
Indonesia kini mengalami masalah triple burden dimana stunting dan wasting masih tinggi, masalah gizi obesitas dan kekurangan zat gizi mikro, seperti anemia juga masih menjadi tantangan besar. Hal ini merupakan ancaman besar bagi negara karena akan berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia ke depannya.
“Ayo menjadi milenial sadar gizi. Dengan mengonsumsi triguna makanan, terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur,” ajak Aminah.
Peringatan HPN tahun 2020 merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen, dari berbagai pihak untuk bersama menuju bangsa sehat berprestasi, antara lain melalu edukasi gizi seimbang dan suplementasi tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri. Hal ini mendorong percepatan pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 bidang kesehatan, yaitu percepatan penurunan stunting dan wasting.
Pelaksana Teknis Kepala Dinas Kesehatan PPKB, dr Nurul Hasanah Hidayanti menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat tentang gizi seimbang.
“Gizi adalah investasi keluarga, tabungan masa depan untuk anak kita. Sesungguhnya, masalah gizi baik itu kurus, obesitas maupun stunting terjadi karena ketidakseimbangan antara kebutuhan zat gizi dan makanan yang kita konsumsi,” urainya.
Selaku narasumber, dosen Akademi Gizi Surabaya, Yuni Prabawani, yang juga menjabat Kepala UPT Laboratorium Gizi Surabaya mengupas materi Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial (Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan) dan Analis Kesehatan Dinas Provinsi Jawa Timur Sujud Mardi Raharja yang membahas materi Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial.
Ketua Posyandu Berlian, Luluk Edi Purnomo mengatakan, kelompoknya berjalan secara mandiri, lantaran jumlah Balitanya kurang mencukupi diikutkan Program Kesehatan dari pemerintah kota, yakni sekitar 20 Balita.
Melalui bantuan dana CSR, Luluk bersyukur, bisa melanjutkan kelompok Posyandunya. Bisa dimanfaatkan untuk mencukupi gizi anak – anak di kelompok Posyandu di sekitar wilayah Jl Taman Berlian, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih.
“Syukur berkat bantuan CSR, kami terbantu jalannya kegiatan di bidang kesehatan. Seperti Program Imunisasi, perbaikan gizi, mengantisipasi Stunting, Gizi Buruk dan Difteri bagi Balita,” ujar Luluk.
Dia menyampaikan, tiga bulan sebelumnya ada seorang Balita dari kelompoknya yang kurang gizi, sampai berat badan turun. Namun, setelah dibantu Posyandu melalui dana CSR kondisi Balita menjadi lebih baik. [wap]

Rate this article!
Tags: