Ajak Guru BK Pahami Empat Pilar Pendidikan Era Teknologi

Busineses Development Director of Otago Polytechnic Matt Carter Berikan Materi Empat Pilar Pendidikan di Hadapan Puluhan peserta Kepala Sekolah SMA/SMK Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Salah satu dampak dari kemajuan teknologi adalah perubahan cara hidup dan pola pikir generasi muda. Salah satu pendorong perubahan tersebut adalah lingkungan sekolah. Oleh karenanya, dalam peningkatan kualitas lulusan terbaik Education New Zealand (ENZ) memberikan inisiatif untuk melatih kepala sekolah dan guru bimbingan konseling (BK) dalam membangun karakter dan kepribadian siswa.
Diungkapkan Market Manager Indonesia untuk Education New Zealand Karmela Christy jika pelatihan tersebut berfokus pada peran kepala sekolah dan guru BK dalam mempersiapkan anak muda indonesia di masa depan. “Kami bangga menyediakan program yang bertujuan untuk menyiapkan anak muda Indonesia dimasa depan” ungkapnya.
Di lain sisi, lanjut dia, pihaknya juga berharap agar dengan adanya program tersebut dapat memberikan perspektif baru, khususnya bagi para pemegang peran penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Terutama dalam menentukan tujuan dan masa depan para siswa, paparnya. “Kami banyak berdiskusi dengan pemerintah dan Kemendikbud untuk membahas tugas kepemimpinan seorang kepala sekolah dalam menentukan kualitas lembaga pendidikan yang dipimpinnya” imbuhnya
Namun pihaknya melihat, belum terlalu banyak pelatihan kepemimpinan maupun peningkatan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk kepala sekolah. “Kami pribadi berharap, agar pendidikan di Indonesia semakin maju, dengan timbulnya kepala sekolah yang berkualitas” sahutnya.
Ditemui di tempat yang sama, Busisines Development Director of Otago Polytechnic Matt Carter menekankan jika lembaga pendidikan baik ditingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama khususnya sekolah menengah atas harus memperhatikan pentingnya empat pilar pendidikan yang dianggap unggul dalam proses pembelajaran. Empat pilar tersebut diantaranya budaya inovasi, pengembangan kepemimpinan, kemampuan guru serta sistem kontrol manajemen.
“Setiap institusi memerlukan kualitas pendidikan yang baik berdasar pada empat pilar tersebut, kombinasi ke empatnya tidak hanya memastikan kualitas edukasi yang ditawarkan oleh intitusi” paparnya
Akan tetapi, imbuhnya juga dapat menolong para siswa untuk berhasil selama masa pembelajaran. Dalam program pelatihan tahunan yang terdiri dari kepala sekolah dan guru BK jenjang SMA/SMK ini meliputi peserta dari Jakarta dan Surabaya. Pelatihan yang dilakukan selama tiga hari ini ditempatkan di dua titik yang terpisah, yaitu Jakarta dan Surabaya. Di mana 150 peserta mengikuti pelatihan di Jakarta, sedangkan 100 peserta lainnya mengikuti pelatihan di Surabaya.

Metode RIASEC, Terobosan Baru Guru BK Bina Karir Siswa
Peran guru BK dalam lingkungan pendidikan tidak hanya sebagai pendamping bagi peserta didik yang bermasalah. Justru dalam era industri dan tenologi, guru BK di tuntut untuk memberikan motivasi dan memberikan wadah peserta didik. Peran mereka (guru BK, red) tidak lagi hanya sekedar mengarahkan, melainkan membangun karakter dalam diri siswa untuk memilih karirnya.
Dalam pelatihan yang digelar Education New Zealand (ENZ) dan Fourtrust, ratusan guru BK mendapat mendapat pembinaan untuk mampu membangun karkater siswa dalam mencapai masa depannya. Diungkapkan salah satu peserta ENZ yang juga guru BK Nurmalahayati, selama pelatihan tersebut dirinya mendapat banyak ilmu. Seperti pembelajaran Narrative Career Counseling untuk bisa diterapkan dalam pembentukan karir siswa. Pendekatan naratif ini lebih menekankan pada penggalian cerita dengan berbagai metode.
“Metode yang diajarkan inilah yang belum banyak diketahui sebelumnya, termasuk penggunaan media sederhana yang sangat aplikatif” sahutnya. Melalaui metode ini, lanjut dia, guru BK dapat memfasilitasi peserta didik untuk membangun karir dan bukan lagi sekedar memilih karir.
Guru BK SMAN 15 Surabaya ini juga menjelaskan, jika membangun karir merupakan proses yang diawali dari memahami diri, baik potensi, nilai-nilai maupun impian masa depan yang lahir dari berbagai pengalaman hidup. Selain itu, ia juga mengatakan jika pihaknya juga diajarkan beberapa teknik dalam konseling naratif. Salah satunya bertanya tanpa menggunakan kata “mengapa” ketika berkomunikasi dengan siswa.
“Selain beberapa pemaparan yang disampaikan materi, kami sebagai guru BK juga diberikan ‘oleh-oleh’ berupa media komunikasi untuk memfasilitasi peserta didik dalam memahami nilai-nilai hidup yang relevan dengan kepribadian karir menurut teori RIASEC yang dikemukakan oleh John Holland” ujarnya
Kontennya pun, tambah dia dapat membantu konselor untuk memfasilitasi siswa dalam memahami nilai-nilai hidup dalam dapat menentukan pilihan karir yang sesuai bagi siswa.
“Satu yang perlu dipahami dalam menentukan pilihan karir adalah memahami filosofi hidup. Hal apa yang lebih penting dan lebih tidak penting yang dapat mempengaruhi keputusan karir. Itulah yang harus dipikirkan oleh siswa” ulasnya.
Diakui, Nurmalahayati jika selama empat tahun ia mengikuti pelatihan ENZ dan Fourtrust, pihaknya berhasil memperoleh prestasi Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2018 beberapa waktu yang lalu di Jakarta. Di mana dalam olimpiade tersebut ia menyajikan metode RIASEC dalam ajang bergensi tahunan bagi guru. [ina]

Tags: