Ajak Guru Kuasai Pengajaran di Era Industri 4.0

Prof Dr I Nyoman Sudana Degeng MPd (tengah) didampingi Kadispendikbud Situbondo dan jajaran pengurus PGRI Situbondo saat pembukaan seminar. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Selama dua hari, sedikitnya 2.300 guru TK dan SD se-Kabupaten Situbondo berkumpul di gedung PGRI Situbondo guna mengikuti seminar nasional yang menghadirkan Prof Dr I Nyoman Sudana Degeng MPd, Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang (UNM) yang berakhir Rabu (31/10). Seminar yang digelar Sekbid PKP (Pengembangan Karir dan Profesi) PGRI Kabupaten Situbondo itu membedah tema ‘mengorkestra interaksi belajar mengajar dengan bahasa cinta bagi generasi Z diera revolusi industri 4.0’.
Menurut Nyoman, para guru era saat ini harus mengetahui big data yang didalamnya berisi tentang volume (cakupan, keluasan tak berukur); kecepatan (mutakhir, cepat usang sehingga menjadi junk knowledge); variasi (kelengkapan, kecermatan, pengulangan, penumpukan). Lalu, tambah Nyoman, guru juga harus paham soal transitory (sepintas, datang untuk menghilang) dan temporary (kekinian dan selalu berubah).
“Diera big data banyak terjadi banjir informasi sehingga diperlukan kompetensi baru yaitu menutup, membuang dan menghapus (reduksi),” tutur Nyoman.
Saat ini pula, terang Nyoman, ada perubahan era dan perubahan perilaku dari mencari menuju membuang. Mencari dan merekam informasi ini, kupas Nyoman, berada pada tiga era yakni era sabak, kertas dan komputer. Nyoman bahkan menanyakan dihadapan ribuan guru bersertifikasi di Situbondo, setiap hari banyak melakukan mengirim data melalui Whats App (WA) atau menghapus data di WA ?.
“Berarti kesimpulan anda bukan mencari informasi kan ?,” tanya Nyoman kemarin.
Nyoman juga sempat mengupas keberadaan generasi Z (generasi baru yang sangat unik yang lahir mulai tahun 1990-2010. Generasi ini, aku Nyoman, juga kerapkali disebut sebagai digital natives, screensters, gamers, zeds atau generasi milineal. Generasi ini menurut Nyoman sekarang berada di sekolah tingkat menengah hingga perguruan tinggi.
“Banyak sekali ciri ciri generasi Z, satu diantaranya adalah kreatif yang cerdas teknologi, terhubung dengan kehidupan global tanpa batas dan pengubah tatanan dunia. Bahkan generasi ini sebanyak 80% menggunakan smartphone setiap harinya,” beber Nyoman.
Diakhir paparan, Nyoman juga banyak mengupas soal perubahan pembelajaran, menjadwal belajar, menyediakan sumber belajar buku teks, menyediakan media belajar dan tugas tugas belajar serta mengoreksi tugas tersebut. Selain itu, beber Nyoman, pihaknya juga mengupas soal merancang ujian dan mengontrol belajar siswa. Masih kata Nyoman, seorang guru harus pandai memotivasi siswa, menyediakan media dan sumber belajar yang menarik serta menyediakan pilihan tindakan belajar siswa.
“Terakhir guru itu harus menantang siswa dengan tugas tugas belajar dan menata kelas dengan berbagai sumber yang dapat merangsang belajar siswa,” pungkas Nyoman.
Di sisi lain, Kepala Sekbid PKP PGRI Situbondo Fita Ariyani MPd tampak getol mengajak ribuan guru yang menjadi anggota PGRI untuk profesional dengan intens mengikuti seminar setahun sekali. Fita-panggilan akrabnya juga setuju untuk mewujudkan guru profesional di Situbondo harus dengan program sekolah cinta. Program ini, akunya, sangat sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 20007.
“Kegiatan seminar nasional ini merupakan kegiatan tahunan dari program Sekbid PKP PGRI Situbondo,” pungkas Fita Ariyani. [awi]

Tags: