Deddy Suhajadi
Kadin Jatim mengajak kalangan pengusaha di berbagai sektor untuk menanamkan investasi di Kabupaten Jombang, karena besarnya potensi bisnis di kawasan tersebut.
“Idealnya pengusaha harus ada di garda terdepan untuk pengembangan suatu wilayah. Kemudian, baru birokrasi berada di belakang pengusaha,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Deddy Suhajadi ditemui pada Business Gathering Prospek Pengembangan Investasi Tahun 2015 bertema Peluang dan Potensi di Wilayah Jombang di Grha Kadin Jatim di Surabaya belum lama ini.
Prospek Kabupaten Jombang, ungkap dia, sampai saat ini sangat menjanjikan walaupun berada di tengah-tengah Provinsi Jatim dan tidak memiliki lautan. Namun, potensinya terlihat dari sejumlah sektor perekonomian terutama sektor pertanian, perkebunan, dan perdagangan. “Dengan pengembangan ekonomi yang menyeluruh, Jombang bisa menjadi Sentra Perdagangan di Jatim,” ujarnya.
Apalagi, jelas dia, dengan adanya pembangunan berbagai infrastruktur yang ada di sana semakin mempermudah Kabupaten Jombang untuk menampung barang-barang dari wilayah di luar Jombang. Seperti Kediri, Nganjuk, dan Mojokerto. “Untuk investasi di Jombang, calon investor memiliki beragam kemudahan,” katanya.
Ia mencontohkan, dari sisi birokrasi maka Bupati Jombang adalah seorang pengusaha. Kemudian, Wakil Bupatinya merupakan politisi. Sementara, Sekretaris Daerah di daerah itu adalah istri Bupati Nganjuk. “Dengan berinvestasi di Jombang, penanam modal bisa sekaligus mengembangkan bisnisnya di Nganjuk,” katanya.
Selain itu, tambah dia, Jombang juga memiliki potensi dan membuka peluang investasi di bidang agroindustri dan wisata. Misalnya rencana pengembangan Kawasan Agropolitan yang dipusatkan di Kecamatan Mojowarno meliputi Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Bareng, Kecamatan Ngoro. Hal itu sesuai SK Gubernur Jatim Nomor 520/800/202.2/2011 tanggal 14 Maret 2011. [ma]
